Nasional

Esok dan Lusa Rashdul Qiblat, Saatnya Betulkan Arah Kiblat ke Ka'bah

Jum, 26 Mei 2023 | 13:15 WIB

Esok dan Lusa Rashdul Qiblat, Saatnya Betulkan Arah Kiblat ke Ka'bah

Ilustrasi peristiwa rashdul qiblat. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online

Matahari akan tepat berada di atas Ka'bah pada Sabtu (27/5/2023) esok dan Ahad (28/5/2023) lusa tepat saat tiba Dzuhur waktu Makkah. Karenanya, semua bayangan benda yang terkena sinar matahari pada saat itu akan tepat mengarah Ka'bah. Peristiwa ini dikenal dengan istilah Rashdul Qiblat atau Istiwa A'dham.


Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) KH Sirril Wafa menyampaikan bahwa peristiwa ini penting bagi umat Islam untuk memastikan arah kiblat di rumah, mushala, ataupun masjid tempat mereka melaksanakan shalat tepat mengarah ke Ka'bah.


"Untuk memastikan pengecekan akurasi arah kiblat bagi masjid-masjid dan mushala-mushala. Demikian pula bagi rumah tempat tinggal," katanya kepada NU Online pada Jumat (26/5/2023).


Kiai Sirril, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa Rashdul Qiblat atau Istiwa A'dham ini menjadi sarana untuk memberikan keyakinan akan ketepatan arah kiblat bagi umat Islam yang masih ragu apakah kiblatnya sudah tepat mengarah ke Ka'bah.


"Ini adalah peristiwa yang berulang tiap tahun. Bagi yang masih merasa ragu arah kiblatnya di masing-masing tempatnya, saatnya untuk memanfaatkan cek akurasi arah kiblat yang paling mudah bagi masyarakat dan bisa serentak saat Matahari di Mekkah mengalami istiwa', dan di wilayah lain tinggal menyesuaikan waktu daerahnya," katanya.


Kiai Sirril menekankan bahwa ketepatan waktu dalam pengecekan arah kiblat pada peristiwa Rashdul Qiblat atau Istiwa A'dham ini menjadi kunci ketepatan arahnya.


"Hanya saja yang perlu ditekankan adalah jamnya harus dikalibrasi atau disetel sesuai pedoman tanda waktu yang tepat. Untuk itu, bisa memanfaatkan dengan petunjuk tanda waktu dari situs BMKG," jelasnya.


"Atau kalau masa sekarang dengan menggunakan jam di HP yang terhubung dengan jam internet, sudah dirasa memadai," lanjut dosen ilmu falak Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu.


Adapun kesesuaian waktu di Indonesia adalah pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA. Wilayah Indonesia bagian timur tidak dapat menyaksikan peristiwa tersebut. Sebab, saat waktu Rashdul Qiblat atau Istiwa' A'dham terjadi, matahari di wilayah Indonesia bagian timur sudah terbenam.


Untuk memastikan arah kiblat melalui peristiwa Rashdul Qiblat, cukup posisikan sebuah benda secara vertikal sehingga tegak lurus dengan permukaan air setempat di waktu 16.18 WIB atau 17.18 WITA.


Dalam praktiknya, dapat digunakan sebuah bandul atau pendulum yang cukup berat dengan tali yang kukuh sehingga stabil saat terkena getaran atau hembusan angin. Bayangan benda dari hasil timpaan cahaya matahari itulah arah kiblat yang sesungguhnya.


Pewarta: Syakir NF

Editor: Fathoni Ahmad