Nasional

Fatma, Aktivis Muda NU Masuk Nominasi Ajang PAI Award 2023

Sab, 5 Agustus 2023 | 18:00 WIB

Fatma, Aktivis Muda NU Masuk Nominasi Ajang PAI Award 2023

Fatma Utami Jauharoh (kanan) saat wawancara di RRI Bone, Sulsel. (Foto: Dok Fatma)

Jakarta, NU Online
Aktivis muda Nahdlatul Ulama kelahiran Kediri, Jawa Timur, yang berprofesi sebagai Penyuluh Agama Islam (PAI) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Fatma Utami Jauharoh, masuk nominasi pada ajang PAI Award 2023. Mewakili Kementerian Agama Kabupaten Bone, Fatma memiliki segudang prestasi pada rekam jejaknya sebagai Penyuluh Agama.


Beberapa prestasi bergengsi yang didapatkan oleh Fatma adalah Agent of Change Penyuluh Agama Islam Kabupaten Bone, Tim Inti Pelaksanaan Program KUA Revitalisasi KUA Kecamatan Tanete Riattang.


“Alhamdulillah, saya juga berhasil menjadi tim Revitalisasi KUA Terbaik Tingkat Provinsi dengan adanya inovasi layanan digital dan advokasi kelompok rentas/masyarakat adat, serta dipercaya sebagai Co. Fasilitator SPARK atau Seleksi Penyuluh Agama Agen Resolusi Konflik,” kata Fatma kepada NU Online, Jumat (4/8/2023).


Menurut Fatma, prestasi-prestasi tersebut tidak terlepas perannya sebagai fasilitator, riset dan advokasi, media dan kampanye, serta bimbingan dan Penyuluh Agama Islam.


Selain itu, Fatma yang fokus pada isu-isu keagamaan dengan melakukan berbagai riset moderasi beragama, advokasi dan konsultasi keagamaan, pendampingan kelompok minoritas agama atau kepercayaan, kampanye perdamaian, serta isu keberagaman melalui radio dan media sosial.


“Hal ini merupakan bentuk usaha dan dedikasi saya sebagai PAI dalam mengabdi kepada masyarakat dan negara,” tegas aktivis Gusdurian itu.


Fatma menceritakan, saat ini dirinya juga sedang melakukan finalisasi penyelesaian Religiousity Mapping berbasis aplikasi bersama Kanwil Kemenag Sulsel bekerja sama dengan Balai Litbang Agama (BLA) Makassar.


“Alhamdulillah saya bersyukur atas apa yang saya perjuangkan. Semuanya insyaallah saya dedikasikan untuk kemaslahatan umat dan negara,” tutur Fatma.


Sementara itu, PAI Award 2023 diadakan oleh Direktorat Penerangan Agama Islam Ditjen Bimas Islam sebagai instansi pembina Penyuluh Agama Islam (PAI).


Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 198 Tahun 2023 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyuluh Agama Islam Award.


Penais menganggap perlu menyelenggarakan kegiatan ini. Apresiasi kepada para penyuluh menjadi penting bukan semata memberikan penghargaan kepada para penyuluh yang berprestasi.


“Tapi, diharapkan dapat menggugah dan menginspirasi para penyuluh lain yang sedang berjuang. Itulah dasar mengapa penting mengadakan kegiatan Penyuluh Agama Islam Award,” demikian tercantum dalam informasi PAI Award 2023.


Garda terdepan
Disebutkan, Penyuluh Agama Islam adalah perangkat negara yang bertugas melakukan serta mengembangkan kegiatan bimbingan, penyuluhan agama dan pembangunan nasional melalui bahasa agama.


“PAI merupakan garda terdepan Kementerian Agama yang bersentuhan langsung dengan berbagai elemen masyarakat hingga grassroot terbawah. Dalam melaksanakan bimbingan dan penyuluhan, PAI menjalankan empat fungsinya, yaitu informatif-edukatif, konsultatif, advokatif, dan administratif,” sebut sumber tersebut.


Di samping itu, pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan agama Islam semakin menantang. Ancaman berbagai ideologi global semakin tidak terbendung yang berdampak pada kompleksitas kehidupan sosial-keagamaan dan sosial-kebudayaan masyarakat.


“Dibutuhkan respons cepat dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan dengan pendekatan (approach) kreatif, bermutu, dan praktis. Oleh karenanya, PAI perlu melakukan strategi inovatif dan kreatif dalam melakukan bimbingan dan penyuluh,” tulisnya.


PAI tak hanya cakap dan piawai dalam menyampaikan dakwah secara verbal (da’wah bi al-lisan), tetapi juga memiliki kemampuan dan kedalaman keilmuan, pengetahuan sosial-budaya, hingga keterampilan tertentu yang dapat menjadi komunikasi alternatif dalam aksi nyata (da’wah bi al-hal).


Banyak PAI melakukan berbagai pengembangan program yang inovatif dan kreatif dalam mengoptimalkan perannya. Hal tersebut dilakukan guna mencapai hasil kerja yang lebih maksimal. Tugas berat yang diemban para penyuluh itu tentu perlu diapresiasi secara layak oleh semua pihak.