Nasional

Ganjar Tanyakan Penurunan Capaian Pertahanan Nasional, Prabowo: Ada Covid, Krisis Ukraina, BBM Naik

Sen, 8 Januari 2024 | 10:00 WIB

Ganjar Tanyakan Penurunan Capaian Pertahanan Nasional, Prabowo: Ada Covid, Krisis Ukraina, BBM Naik

Capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo bertanya kepada Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto soal penurunan capaian dalam pertahanan nasional. (Ilustrasi: NU Online/Aceng)

Jakarta, NU Online 

Calon presiden (Capres) nomor urut 03 Ganjar Pranowo melayangkan pertanyaan kepada Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengenai penurunan capaian dalam pertahanan nasional selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan sejak 2019. 


Penurunan tersebut tergambar dari berbagai indeks internasional. Ganjar mengungkapkan bahwa Global Peace Index, Global Militarization Index, kapabilitas militer berdasarkan Lowy Institute Asia Power Index, dan proporsi anggaran pertahanan berdasarkan laporan IISS Military Balance Plus semuanya mengalami penurunan.


"Saya mau bertanya kepada bapak, termasuk capaian MEF kita hanya 65,49 persen dari target 79 persen. Mengapa terjadi penurunan dan apa solusinya?" tanya Ganjar dalam debat putaran ketiga Pilpres 2024, di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (7/1/2024) malam.


Prabowo menjawab dengan menyampaikan bahwa rencana pertahanan sudah dibuat, tetapi pelaksanaannya bergantung pada Kementerian Keuangan. 


"Saya sudah buat rencana tetapi yang menentukan termasuk menteri keuangan. Sebagai seorang menteri, seorang tim player, saya harus loyal. Saya tidak banyak bicara di depan umum,” jawab Prabowo.


Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi selama dua tahun pandemi Covid-19 yang melanda dunia dan Indonesia. Hal ini menyebabkan refocusing anggaran dan penolakan sejumlah proposal dari Kementerian Pertahanan.


“Tentunya kita pasti mau yang terbaik untuk prajurit kita tapi kita harus loyal kepada yang lebih besar. Covid, ada krisis Ukraina, pangan naik, BBM naik,” terang dia.


Ganjar yang tidak puas dengan jawaban tersebut dan menegaskan bahwa pertanyaannya terfokus pada capaian MEF yang hanya 65,49 persen dari target capaian 79 persen. Ia menantang Prabowo untuk membantah data tersebut. Ganjar mengungkapkan keraguan terhadap pengelolaan pertahanan di Indonesia dan meminta klarifikasi yang lebih mendalam.


"Data pertahanan saya ini silakan anda bantah di sini. Bapak tidak mampu membantah dan bapak menjelaskan pesawat bekas. Saya tidak pernah berbicara pesawat bekas dalam pertanyaan saya," tegas Ganjar.


Mendapati tanggapan tersebut, Prabowo menyatakan bahwa ia bisa membantah data itu tetapi waktunya terbatas. 


“Kalau kita bicara MEF, MEF itu mulai dari berapa periode yang lalu. Kalau kita mau buka-bukaan, menteri pertahanan sebelum saya, apakah tidak juga berpengaruh. Juga menteri keuangan yang banyak tidak menyetujui. Mari kita diskusi dengan baik sebagai negarawan dan tidak mencari-cari hal-hal yang keliru,” kata Prabowo.