Nasional

GKMNU Hadir Sampai Tingkat Desa, Sesuai Visi Merawat Jagat Membangun Peradaban

Sab, 4 November 2023 | 17:00 WIB

GKMNU Hadir Sampai Tingkat Desa, Sesuai Visi Merawat Jagat Membangun Peradaban

Wakil Ketua GKMNU Alissa Wahid menyatakan, GKMNU sesuai dengan tema kepemimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) saat ini yaitu mendampingi umat memenangi masa depan yang menjadi bagian dari pencapaian visi merawat jagat membangun peradaban. (Foto: Swara NU/Aji).

Bandung, NU Online
Wakil Ketua Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) Hj Alissa Qotrunnada Munawaroh (Alissa Wahid) mengungkapkan bahwa melalui GKMNU diharapkan elemen-elemen NU bisa bekerja sama secara solid, terintegrasi, dan sinergis dalam melayani jamaah NU.


Menurutnya, GKMNU sesuai dengan tema kepemimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) saat ini yaitu mendampingi umat memenangi masa depan yang menjadi bagian dari pencapaian visi merawat jagat membangun peradaban.


"Melalui Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama yang (hadir) bertingkat sampai tingkat desa, kita mengharapkan jamaah NU akan betul-betul merasakan kehadiran jamiyah Nahdlatul Ulama," ujarnya pada Kegiatan Pelibatan Masyarakat dalam Program Ketahanan Keluarga di Hotel Savoy Homann, Bandung, Jumat (3/11/2023).


Lebih lanjut Alissa menjelaskan, dalam konteks kesejahteraan keluarga, GKMNU ada dua pendekatan. Pendekatan pertama adalah meningkatkan penghasilan atau pendapatan.


"Akan ada kegiatan-kegiatan pelatihan kewirausahaan, peningkatan keterampilan kerja. Lalu menyiapkan ekosistem yang bisa menunjang penghasilan atau usaha-usaha yang dilakukan oleh warga NU, misalnya sertifikasi halal gratis untuk UMKM NU, itu kita lakukan," terangnya.


Pendekatan kedua adalah kemampuan mengelola pendapatan. GKMNU akan memperkenalkan warga dengan investasi sederhana. Misalnya dengan mempersiapkan dana pendidikan anak atau mempersiapkan keuangan untuk beberapa tahun ke depan bagi keluarga.


“Hal-hal seperti itu juga kita lakukan, ada banyak arah itu tetapi yang jelas dua pendekatan, satu pendekatan penghasilan, kedua mengelola penghasilan," tegas salah seorang Ketua PBNU ini.


Alissa menjelaskan bahwa pendekatan GKMNU berbasis wilayah. Lalu dalam melaksanakan kegiatan ada Satuan Tugas (Satgas), sehingga akan bekerja secara maksimal. GKMNU bukan hanya melaksanakan kegiatan-kegiatan, tetapi juga akan melakukan pendampingan, 


"Misalnya di Jawa Timur, di salah satu desa nelayan, GKMNU dan Kementerian Sosial membantu menyediakan perlengkapan yang dibutuhkan untuk meningkatkan hasil nelayan. Ada dermaga dan lain-lain. Jadi ini pendekatan pendampingan, bukan pelaksanaan kegiatan saja," ujarnya.


Sementara GKMNU di Jawa Barat, Alissa mengaku masih dalam tahap persiapan. Selain itu, sudah ada beberapa program yang dijalankan dan membuat masyarakat Jawa Barat sangat antusias untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada, meskipun program ini belum dilakukan secara menyeluruh di Jawa Barat.


"Kita memperkirakan akan ada ribuan warga NU yang terlibat maupun yang menjadi sasaran program-program keluarga maslahat. Kalau di Jawa Barat GKMNU ini baru diluncurkan, jadi sekarang ini kita sedang menyelesaikan pembentukan Satgas di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten atau kota. Jadi setiap kabupaten atau kota akan ada satgasnya sendiri," ujarnya.


Ia menyebutkan beberapa kegiatan yang sudah berjalan di Jawa Barat. Salah satunya perhutanan sosial. Pada kegiatan ini, kelompok-kelompok NU didampingi untuk bisa mendapatkan pengelolaan hak hutan sosial dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). 


“Lalu program pencegahan stunting, dengan pendekatan agama di desa-desa yang melibatkan  sekolah-sekolah, posyandu, kader desa,” pungkas Alissa Wahid.