Gus Baha Jelaskan tentang Tidurnya Orang Puasa Itu Ibadah
NU Online · Senin, 1 April 2024 | 14:30 WIB
Syarif Abdurrahman
Kontributor
Jakarta, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Lembaga Pembinaan, Pendidikan, dan Pengembangan Ilmu Al-Qur'an (LP3iA) KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menjelaskan maksud dari istilah tidurnya orang puasa bernilai ibadah.
Redaksi haditsnya yaitu:
نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ وَذَنْبُهُ مَغْفُوْرٌ
“Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni.” (HR Baihaqi)
"Maka di antara kelebihan Ramadhan itu ada kalimat, tidurnya orang puasa itu ibadah," jelas Gus Baha seperti dikutip dari Youtube Santri Gayeng, Senin (1/4/2024).
Menurut hemat Gus Baha, tidur memiliki keistimewaan tersendiri jika dipandang dari berbagai sudut ilmu. Semisal dipandang dari sisi ilmu ushul fiqih, seseorang yang tidur berarti di saat yang sama tidak melakukan maksiat kepada Allah. Dalam arti, orang tersebut meninggalkan perbuatan dosa dan itu berpahala.
Namun, tak jarang hadits ini dipolitisasi oleh sebagian masyarakat sebagai pembenaran bersikap malas-malasan dan banyak tidur saat menjalankan puasa di bulan Ramadhan.
"Filosofinya gimana? Di mana-mana orang tidur itu tidak mencuri, tidak ngerasani orang (ghibah), tidak gosip, tidak melihat hal-hal yang maksiat, jadi tidur punya nilai positif yaitu meninggalkan kemungkaran, meninggalkan semua keburukan itu bernilai ibadah," bebernya.
Selain itu, tidur menurut Gus Baha termasuk ayat atau tanda kekuasaan Allah. Ketika manusia ditakdirkan tidur malam maupun siang hari, maka itu anugerah. Banyak orang yang tidak bisa tidur dan harus meminum obat tertentu. Di dalam dunia medis, tidur sering kali jadi obat atau terapi penyembuhan.
Sehingga tak heran, dokter sering meminta pasiennya untuk istirahat dan tidur yang cukup agar metabolisme tubuh kembali normal. Kekurangan tidur juga bisa membuat gangguan di kepala dan otot.
"Kenapa dianggap tanda kekuasaan Allah, sering kali pakar kesehatan bicara ini pasiennya kurang istirahat dan bisa menyebabkan sakit. Berarti tidur adalah obat menghilangkan penyakit. Meskipun minum obat paling manjur, jika tidak tidur secara rutin maka tidak akan berdampak. Jadi logikanya, tidur yang utama lalu dibantu obat," tandasnya.
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
2
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
3
Nota Diplomatik Arab Saudi Catat Sejumlah Kesalahan Penyelenggaraan Haji Indonesia, Ini Respons Dirjen PHU Kemenag
4
Houthi Yaman Ancam Serang Kapal AS Jika Terlibat dalam Agresi Iran
5
Menlu Iran Peringatkan AS untuk Tanggung Jawab atas Konsekuensi dari Serangannya
6
PBNU Desak Penghentian Perang Iran-Israel, Dukung Diplomasi dan Gencatan Senjata
Terkini
Lihat Semua