Nasional

Gus Dur Tidak Terburu-buru Ambil Keputusan

Ahad, 8 September 2019 | 06:00 WIB

Gus Dur Tidak Terburu-buru Ambil Keputusan

Gusdurian Lombok, NTB gelar Harlah Gus Dur

Mataram, NU Online
Ketua Ombudsman RI Perwakilan Nusa Tenggara Barat (NTB) Adhar hakim menyebutkan, Gus Dur banyak melahirkan tokoh NU di Lombok salah satunya adalah almarhum TGH Ahmad Taqiuddin Mansur. 
 
"Ini penting saya ceritakan bahwa sesungguhnya saya hadir di sini untuk mengenang Gus Dur dan juga mengenang TGH Ahmad Taqiuddin Mansur," katanya.
 
Hal ini disampaikan saat dirinya menghadiri acara Gusdrian Lombok saat memperingati Harlah ke-79 KH Abdurrahman Wahid dengan tema 'Rindu Gusdur' di halaman Kantor PWNU NTB, Mataram, Sabtu (7/9) malam.
 
Gus Dur lanjutnya, dalam setiap menyelesaikan masalah selalu dengan cara humor, berpikir jauh, dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. "Gus Dur itu sangat tertib dalam mengambil kebijakan meskipun kadang-kadang tidak bisa diterima secara langsung oleh akal," tandasnya.
 
"Beberapa persoalan bisa diselesaikan dengan cara singkat, artinya jauh sebelumnya Gus Dur sudah memiliki pikiran yang sangat tertib," imbuhnya.
 
Lebih lanjut dia menjelaskan, Gus Dur melahirkan ombudsman dengan tujuan untuk melahirkan etika politik. "Yang lebih penting dari politik adalah rasa malu dan itu itulah etika politik yang diharapkan Gus Dur," paparnya.
 
Sektaris Fraksi Partai Kebankitan Bangsa (PKB) DPRD NTB Akhdianysah menyebutkan bahwa Gus Dur memiliki cara pandang yang sangat jauh dari cara pandang manusia biasa. Dia mencontohkan bahwa sebagai politisi Gus Dur pernah menyebut DPR anak TK. Dan terbukti beberapa kemudian banyak orang mengakui bahwa DPR seperti anak TK.
 
Selain itu, pengalaman khususnya bahwa selama Gus Dur hidup dirinya bertemu sekitar 7 kali. Dan yang sangat dikenang adalah saat mempernalkan dirinya di hadapan Gus Dur dengan menyebut dirinya berasal dari Kabupaten Dompu. Gus Dur langsung menyebut nama-nama tokoh yang ada di Dompu.
 
"Artinya begitu jauh pandangan Gus Dur," kata mantan aktivis PMII kota Mataram ini
 
Rektor UNU NTB Baiq Mulianah menceritakan pengalamannya saat dirinya menjadi Panitia Munas dan Konbes tahun 1997 silam di Pesantren Qomarul Huda Bagu Lombok Tengah di mana saat itu Gus Dur menjadi Ketua Umum PBNU. Dia menceritakan bahwa Gus Dur itu sangat dicintai masyarakat.
 
"Saat itu para jamaah yang hadir sangat banyak dan ingin bersalaman dengan Gus Dur. Bahkan ada bapak-bapak tua sekali pengen salaman tapi tidak dapat dari depan hanya bagian belakang dan bapak itu bilang Alhamdulillah saya dapat pegang Gus Dur," katanya menceritakan kenangan itu.
 
Padahal bapak itu hanya dapat pegang pantatnya saja namun saking cintanya sama Gus Dur dia bangga. "Dan Alhamdulillah karean saat itu saya jadi panitia sehingga dapat salaman langsung bahkan dapat bertanya juga karena pantia," kenangnya.
 
80 an Gusdurian Lombok tampak khidmat dengan suasana humor mengikut acara yang diheat selama 3 jam. Tampak hadir sejumlah tokoh di antaranya Ketua PWNU NTB Prof Masnun Tahir, Ketua Ombusman NTB Adhar Hakim, Rektor UNU NTB Baiq Mulianah, Anggota DPRD Propinsi NTB Akhdiansyah, dan lain-lain. 
 
Kontributor: Hadi
Editor: Muiz