Gus Mus: Berlebih-lebihan Membuat Kita Tidak Adil Sejak dari Pikiran
NU Online · Ahad, 20 Januari 2019 | 15:30 WIB
KH Mustofa Bisri (Gus Mus) mengajak umat Islam untuk hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan di segala hal. Termasuk menurutnya tidak boleh berlebih-lebihan dalam agama (ghuluw).
"Berlebih-lebihan itu membuat kita tidak adil sejak dari pikiran. Apalagi berlebih-lebihan dalam mencintai atau membenci," katanya ketika mengisi tausiyah pada Haul ke-20 KH Muslich di Perguruan Diponegoro Jalan Sunan Giri, Masjid Jami’ Al-Hidayah Rawamangun, Jakarta Timur, Sabtu (19/1) malam.
Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang ini, jika orang membenci dengan berlebih-lebihan maka hilang akalnya. Apapun yang dikatakan dan dilakukan oleh orang yang dibencinya akan selalu salah.
"Jika sampean benci sama saya, saya ngomong 2x2=4 akan sampean salahkan. 2x2 itu 5-1, pokoknya nggak sama saja dengan saya," Gus Mus memberi contoh.
Hal ini bisa dilihat saat ini di media sosial banyak orang yang pintar namun tidak menggunakan akalnya sama sekali. Hilang semua akalnya bahkan saat diberi sesuatu yang obyektif juga tidak bisa menerima karena yang dilihat bukan apa yang dibicarakan tapi siapa yang berbicara.
“Dulu orang melihat man qola (apa yang dibicarakan). Undzur ma qala wala tandzur man qola. Lihat apa yang dikatakan jangan melihat siapa yang mengatakan. Sekarang itu nggak laku. Sekarang lihat orangnya dulu. Malah sekarang orangnya sudah tidak ada. Yang ada cuma ’cebong’ sama ‘kampret’,” jelas Gus Mus disambut senyum yang hadir.
Gus Mus menambahkan bahwa makhluq Allah yang bisa berfikir dengan jernih dan dimuliakan oleh Allah hanya manusia. Jadi menurutnya jika kita ingin dekat dan dimuliakan Allah SWT cukup dengan tidak berlebih-lebihan dan tetap menjadi manusia sederhana.
“Kalau kita sederhana, berfikir kita jadi jernih. Kalau berlebih-lebihan tidak akan bisa,” pungkasnya. (Red: Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
Membaca Pajak Lewat Kacamata Fiqih NU
4
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
5
Ekoteologi dan Siri' na Pacce: Etika Lokal Atasi Krisis Lingkungan
6
Gempa Magnitudo 4,9 di Bekasi, Terasa di Jakarta
Terkini
Lihat Semua