Nasional

Gus Mus dan Nyai Sinta Meriahkan Panggung Budaya Tunas Gusdurian Malam Ini

Sab, 15 Oktober 2022 | 17:45 WIB

Gus Mus dan Nyai Sinta Meriahkan Panggung Budaya Tunas Gusdurian Malam Ini

Panggung untuk pentas Panggung Budaya Tunas Gusdurian Sabtu (15/10/2022) malam ini. (Foto: NU Online/Suci Amaliyah)

Surabaya, NU Online

Temu Nasional (Tunas) Jaringan Gusdurian resmi digelar pada Jumat (14/10/2022) dan akan berakhir pada Ahad (16/10/2022). Berbagai acara pun tengah dipersiapkan panitia salah satunya panggung budaya yang akan di gelar Sabtu (15/10/2022) malam.


Koordinator Divisi Acara, Laila Fajrin Rauf menjelaskan panggung budaya yang akan dilaksanakan Sabtu (15/10/2022) pukul 19.00 WIB dan dimeriahkan sejumlah tokoh dari istri Gus Dur Nyai Sinta Nuriyah Wahid hingga KH Mustofa Bisri (Gus Mus).


"Nanti malam ada pembacaan puisi cinta bertajuk Cinta untuk Gus Dur dari Nyai Sinta Nuriyah Wahid, disambung dengan puisi Habib Hilal, monolog dari Inayah Wahid, dan Gus Mus akan hadir menyampaikan orasi kebangsaan," kata Ubai, sapaan akrabnya ditemui NU Online di sela-sela persiapan panggung budaya.


Kirab Budaya

Sebelum panggung budaya dimulai akan digelar kirab budaya yang diikuti oleh sejumlah komunitas dan penggerak Gusdurian dari berbagai daerah.


"Jadi nanti peserta kirab akan jalan dari Bir Ali menuju Gedung Musdalifah lokasi acara panggung budaya dan konser. Kirab sendiri akan diramaikan oleh penampilan barongsai, tari eksperimental diikuti oleh Nyai Sinta Nuriyah Wahid, Alissa Wahid dan juga tokoh lintas iman, kemudian teman-teman dari berbagai daerah di Jawa Timur, Sulawesi, Maluku, Papua dan daerah lain," tutur Ubai.


Kirab budaya ini, kata Ubai, membawa pesan bahwa Indonesia ini  merupakan bangsa beragam dan terus menggaungkan nilai-nilai toleransi.


"Jadi konsepnya nanti para koordinator komunitas banyak yang menggunakan pakaian adat atau batik khas dari wilayah masing-masing," terangnya. 


Seribu Lilin untuk Tragedi Kanjuruhan

Ubai menerangkan, kirab budaya juga akan diselingi doa dan penyalaan seribu lilin untuk para korban tragedi Kanjuruhan di Malang.


"Di situ kita akan melakukan perenungan doa bersama untuk tragedi Kanjuruhan karena itu  tragedi kemanusiaan yang menelan banyak korban," tandasnya.


Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Kendi Setiawan