Nasional

Gus Nadir: Saring Sebelum 'Sharing'

NU Online  ·  Ahad, 17 Maret 2019 | 02:15 WIB

Semarang, NU Online
Dalam rangka memperingati Harlah ke-96 NU, Pengurus Wilayah NU Jawa Tengah menggelar diskusi publik dan bedah buku Saring Sebelum Sharing karya Nadirsyah Hosen dan tasyakuran pada Jumat (16/3) malam.

Ketua Tanfidziyah, KH Muzammil dan Rais Syuriah PWNU Jateng KH Ubaidillah Shodaqoh hingga KH Chalwani Berjan, turut serta hadir di tengah-tengah acara. Acara dibuka dengan bacaan tahlil, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, lagu Ya lal Wathan dan juga mahalul qiyam.

Pada kesempatan ini, nara sumber utama, Syuriyah PCI NU Australia, Nadirsyah Hosen memaparkan kandungan isi buku karyanya berjudul Saring Sebelum Sharing.

"Buku ini lahir dari pertanyaan dan keresahan netizen. Buku ini juga salah satu kontribusi nyata saya sebagai pengguna medsos untuk menangkal dan membendung berita bohong," ungkapnya.

Menurutnya dewasa ini hoaks diproduksi sedemikian rupa demi kepentingan suatu oknum dan juga untuk menyebar kebencian.

Judul Saring Sebelum Sharing adalah judul untuk menarik perhatian kalangan milenial, karena sebenarnya kandungan buku ini adalah mempelajari ilmu mustolah hadits dan meneladani kehidupan Nabi Muhammad Saw.

"Sebagaimana buku ini memiliki anak judul Pilih Hadis Sahih, Teladani Kisah Nabi Muhammad Saw dan Lawan Berita Hoaks. Meski buku ini padat isinya, akan tetapi disajikan menggunakan kalimat yang ringan dan milenial," ungkap Gus Nadir.

Ia juga menjelaskan santri memiliki posisi penting untuk melawan maraknya hoaks. Penerapan konsep Saring Sebelum Sharing oleh kalangan santri harus dilakukan untuk memfilter berita-berita bohong yang mewabah. Selain itu, sudah saatnya santri dan pondok pesantren aktif di medsos dan membuat konten positif untuk menangkal konten-konten hoaks. 

Acara kali ini diakhiri dengan bacaan doa oleh KH Chalwani Berjan dilanjukan dengan pemotongan tumpeng serta santap bersama ala santri yang dilakukan oleh hadirin yang datang. (Muhammad Khozin/Kendi Setiawan)