Nasional

Gus Rozin: Saatnya Pesantren Jadi Mitra Strategis Pemerintah

Sen, 12 Agustus 2019 | 14:00 WIB

Gus Rozin: Saatnya Pesantren Jadi Mitra Strategis Pemerintah

Ketua RMI PBNU, Gus Rozin (tengah)

Pati, NU Online
Pengelolaan pondok pesantren (ponpes) harus diupayakan untuk ditingkatkan kualitas manajemennya agar supaya bisa tertib administrasi. 
 
"Data-data pesantren itu penting untuk digarap agar bisa dijadikan rujukan oleh publik ataupun lembaga dan pemerintah, jika sewatu-waktu pemerintah membutuhkan untuk pengembangan pesantren," ujarnya.
 
Hal itu disampaikan dalam acara Silaturrahim Pengasuh Pondok Pesantren se-Kabupaten Pati, Jawa Tengah di Pesantren Roudloh Ath-Thohiriyah, Kajen, Pati, Sabtu (10/08).
 
Gus Rozin menekankan kepada para pengasuh pesantren untuk mulai mematangkan data yang meliputi luas tanah dan bangunan, jumlah santri dan ustadz hingga aset yang dimiliki pesantren. 
 
Menurutnya, hal itu harus dilakukan tanpa harus mengenyampingkan kewajiban mendidik santri mengenai agama. “Pentingnya data dan akuntabilitasnya dan harus diperbaharui secara berkala dan perlu terus dimatangkan dengan tidak mengenyampingkan tafaqquh fiddin,” ujarnya.
 
Selanjutnya, Gus Rozin juga menyampaikan regulasi yang berkembang saat ini harus dimanfaatkan oleh pesantren dengan sebaik mungkin. Keberpihakan pemerintah RI terhadap pesantren yang kian nyata harus diimbangi oleh kesiapan pesantren dalam hal pertanggungjawaban dan administrasi.
 
“Ini saatnya bagi pesantren untuk bisa menjadi partnership dari pemerintah. Bukan lagi lembaga yang sekadar mendompleng pemerintah. Untuk itu harus matang secara data dan administrasinya,” papar Gus Rozin.
 
Kasi PD Pontren Kemenag Kabupaten Pati Muhammad Muhadi mengatakan bahwa selain administrasi, pesantren juga harus menyiapkan santrinya untuk bisa memilah dan memilih informasi. 
 
Ia menganjurkan kepada para pengasuh pesantren di forum tersebut agar turut memanfaatkan media sosial sebagai ladang dakwah. “Sebab jika itu tidak digarap apalagi ditinggalkan, maka kemungkinan pesantren itu akan tergilas sebab semuanya sudah melalui sistem komputasi dan database,” jelas Muhadi.
 
Pengasuh Pesantren Mansajul Ulum Cebolek Margoyoso, Pati Kiai Liwa’uddin Najib menyambut baik paparan dari RMI PBNU ini. Menurutnya, RMI memang sudah semestinya menjadi jembatan antara pesantren dan pemerintah agar bisa sinergi dalam mencetak generasi santri yang unggul.
 
“RMI memang harus menjadi wadah yang menyediakan update informasi mengenai regulasi dan program pemerintah mengenai pesantren. Ini penting agar pesantren bisa semakin maju dan tidak tergilas zaman,” tuturnya.
 
Hadir dalam acara ini Ketua Rabithah Ma’had al-Islamiyah (RMI) PBNU KH. Abdul Ghofar Rozin (Gus Rozin), Rais PCNU Pati KH. M. Aniq Muhammadun, Kasi PD Pontren Kemenag Kabupaten Pati Muhammad Muhadi dan para pengasuh ponpes se-Kabupaten Pati. (Farid/Muiz)