Nasional

Gus Ulil: Generasi Mbah Hasyim Paling Banyak Sebarkan Islam di Pesisiran

Sel, 20 Juni 2023 | 16:00 WIB

Gus Ulil: Generasi Mbah Hasyim Paling Banyak Sebarkan Islam di Pesisiran

Gus Ulil (kiri) saat berbicara dalam lokakarya bertema "Penguatan Moderasi Beragama" bagi dosen IAIN Kudus, Senin (19/6/2023).

Jakarta, NU Online
Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil), menerangkan bahwa generasi KH Hasyim Asy'ari banyak ikut serta dalam menyebarkan Islam di pesisiran.


“Bukan hanya Walisongo, itu hanya salah satu aspek saja yang menyebarkan Islam di pesisiran. Generasi Mbah Hasyim yang ikut serta menyebarkan Islam tentu memiliki keilmuan fiqih dan tasawuf yang kuat,” terangnya dalam lokakarya bertema Penguatan Moderasi Beragama bagi dosen IAIN Kudus, Jawa Tengah, Senin (19/6/2023).


Seperti kisah KH Bisri Musthofa Rembang, lanjut Gus Ulil, yang gemar memakai sepatu padahal kala itu masih dianggap tabu karena menyerupai bangsa penjajah.


“Kebetulan saat itu Mbah Bisri dipanggil oleh KH Ma'shoem Ahmad Lasem karena ada yang melapor bahwa ia saat itu gemar memakai sepatu. Lalu, saat ditanya perihal kebenarannya ia pun membenarkan dengan alasan sepatu dapat lebih menjaga kesucian kakinya dari najis,” ungkapnya.


Gus Ulil mengungkapkan, dengan menggunakan alasan fiqih yang masuk akal lalu KH Ma'shoem Ahmad pun menerima dengan legowo atas keputusan yang diambil KH Bisri Musthofa.


Menurut Gus Ulil, fiqih sufistik banyak mempengaruhi corak Islam pesisiran. Ulama-ulama abad 19-20 yang membawa pengaruh Islam pesisiran.


“Karena kalau yang dibawa adalah Islam secara murni maka akan terjadi tabrakan. Elemen penting pembentukan Islam pesisiran adalah terbentuknya tradisi Islam yang berasal dari hijaz yang dikombinasikan dengan fiqih amaliy ala al-Ghazali,” tuturnya.


Gus Ulil juga menyebut bahwa Islam di pesisiran tidaklah statis, sehingga terjadi perubahan terus menerus.


“Seperti dahulu di Pondok Tegalrejo Magelang yang sering menggunakan wayang kulit, meskipun pada waktu itu orang-orang masih sangat jarang menanggap wayang. Namun, sekarang di tengah kemajuan zaman banyak masyarakat yang sudah memakai wayang dalam berbagai acara maupun pembelajaran,” ujarnya.


Gus Ulil menegaskan bahwa unsur utama pembentukan Islam di pesisiran adalah generasi KH Hasyim Asy'ari yang belajar di Makkah dan Madinah. Selain itu, juga hadirnya sosok Gus Dur yang mampu melakukan pembaharuan seperti Islam nusantara, fikih peradaban, dan pribumisasi Islam.


“Gus Dur dapat mendorong para kiai untuk berpikir maju namun tidak meninggalkan tradisi lama yang dianggap baik,” pungkasnya.


Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori