Nasional

Gus Yahya Sebut Sistem Pemilu Pengaruhi Kepercayaan Rakyat terhadap Sistem Politik

Jum, 13 Oktober 2023 | 18:00 WIB

Gus Yahya Sebut Sistem Pemilu Pengaruhi Kepercayaan Rakyat terhadap Sistem Politik

Gus Yahya saat memberikan sambutan dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman PBNU dan KPU tentang Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Pengembangan SDM dalam penyelenggaraan pemilu 2024 di kantor PBNU Jakarta, Jumat (13/10/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf merincikan beberapa aspek kunci yang harus diperhatikan untuk memastikan kepercayaan rakyat terhadap sistem pemilu.


"Pemilu adalah titik tolak yang paling mendasar karena keseluruhan konstruksi politik dari waktu ke waktu dibangun di atas pemilu. Maka kepercayaan rakyat terhadap sistem politik tergantung kepercayaan rakyat terhadap sistem pemilu," ujar Gus Yahya saat penandatanganan Nota Kesepahaman PBNU dan KPU tentang Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Pengembangan SDM dalam penyelenggaraan pemilu 2024 di kantor PBNU Jakarta, Jumat (13/10/2023).


Aspek pertama, yaitu pentingnya pemahaman rakyat terhadap sistem pemilu dan hak-hak mereka dalam proses tersebut. "Nah itu dibutuhkan sosialisasi-sosialisasi supaya rakyat memahami sistem pemilu kita seperti apa, hak-hak mereka seperti apa, dan seterusnya," ujarnya.


Kedua, perlunya penyelenggaraan pemilu yang adil dan transparan. Maka tahapan pemilu harus berjalan dengan integritas dan keterbukaan sehingga masyarakat dapat memantau proses tersebut dan mengidentifikasi masalah yang perlu diperbaiki.


"Bahwa Pemilu itu sendiri diselenggarakan secara sungguh-sungguh adil dan transparan. Sehingga semua orang tahu betul dari tahap ke tahap dan bisa menilai, dan kalau ada kekurangan apapun, bisa memberi tahu kita semua, bukan untuk menggagalkan proses itu sendiri, tetapi bisa menjadi bahan untuk perbaikan," ungkapnya.


Sebelumnya ia menekankan bahwa satu-satunya kepentingan Nahdlatul Ulama (NU) terhadap politik Indonesia adalah keselamatan bangsa dan negara.


"Kepentingan Nahdlatul Ulama terhadap politik Indonesia adalah keselamatan bangsa dan negara, tidak lebih tidak kurang. Sehingga apa yang dipikirkan dan dilakukan oleh Nahdlatul Ulama harus didasarkan pada pertimbangan keselamatan bangsa dan negara," ujarnya.


Gus Yahya menyebut Nahdlatul Ulama telah menjadikan tanggung jawab keselamatan bangsa dan negara ini sebagai salah satu tanggung jawab utama.


Maka sekali lagi keselamatan bangsa dan negara ini adalah kepentingan satu-satunya dari Nahdlatul Ulama terhadap politik di Indonesia," tegasnya.


Lebih lanjut ia menjelaskan tentang maksud dari kepentingan Nahdlatul Ulama (NU) terhadap politik Indonesia adalah keselamatan bangsa dan negara. Pertama, sistem politik ini berjalan dengan baik dan tidak gagal.


"Sistem politik ini jangan sampai gagal ini yang pertama. Maka segala sesuatu yang berlangsung dalam kerangka politik kita harus berjalan dengan baik. Kalaupun ada kekurangan-kekurangan ya diperbaiki tetapi jangan sampai membuat sistem politik ini gagal," ujarnya.


Kedua, capaian-capaian yang sudah jelas-jelas menunjukkan arah kemajuan jangan sampai berhenti di tengah jalan dan jangan sampai mundur ke belakang


"Alur menuju kemajuan ini harus diteruskan, harus ada jaminan bukan hanya harapan, alur kemajuan ini akan berjalan terus  bukan putus di tengah jalan, apalagi mundur ke belakang. Itu dua hal yang menjadi ukuran keselamatan di jalan," imbuhnya.