Nasional

Gus Yahya Temui Presiden Prabowo, Bahas Agenda Transformasi NU hingga Program MBG

NU Online  ·  Selasa, 24 Juni 2025 | 22:30 WIB

Gus Yahya Temui Presiden Prabowo, Bahas Agenda Transformasi NU hingga Program MBG

Gus Yahya saat bertemu Presiden Prabowo di Istana Negara, pada Selasa (25/6/2025). (Foto: IG @yahyacholilstaquf)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menemui Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada, Selasa (24/6/2025).


Melalui unggahan pribadinya di Instagram, Gus Yahya mengatakan bahwa pertemuan tersebut membahas tentang agenda transformasi NU.


"Silaturrahmi ke Istana, menemui Bapak Presiden @prabowo, kami berbincang cukup lama, membahas agenda-agenda transformasi NU kaitannya dengan Pemerintah, situasi mutakhir, dan update informasi yang terjadi di ranah domestik maupun internasional," tulisnya, dikutip NU Online.


Gus Yahya mengakui bahwa Presiden Prabowo memiliki kesamaan pandangan tentang prinsip kemaslahatan umat yang perlu ditegakkan di Indonesia.


"Suatu hal yang tak pernah luput dari pandangan Bapak Presiden adalah prinsip kemaslahatan umat yang perlu ditegakkan seadil-adilnya, senafas dengan Nahdlatul Ulama dalam membersamai umat," katanya.


Usai pertemuan, Gus Yahya juga mengatakan salah satu pembahasan utamanya adalah pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia berharap agar program tersebut dapat lancar terlaksana di 1.000 titik.


“Kami telah menandatangani sejumlah MoU dengan berbagai kementerian dan lembaga pemerintah. Hal itu sudah kami lakukan. Untuk program MBG, kami sudah mulai menjalankannya di sejumlah titik,” katanya.


“Kami mendapat target dari BGN, misalnya untuk mengelola 1.000 titik. Ini merupakan pekerjaan besar bagi NU, sehingga diperlukan koordinasi dan kolaborasi yang intensif,” tambahnya.


Sebelumnya, Gus Yahya juga melangsungkan pertemuan dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana untuk merealisasi program MBG di 1.000 titik yang akan dimulai pada Agustus 2025 mendatang.


"Kepala badan (Dadan) menyampaikan sejak awal bahwa tentu NU ini sekurang-kurangnya harus bisa menyelenggarakan 1.000 titik pelayanan Makan Bergizi Gratis ini," katanya saat ditemui seusai pertemuan di Kompleks Kementerian Pertanian, Jalan Harsono RM, Ragunan, Jakarta Selatan, pada Selasa (17/6/2025).


Selain menggandeng pesantren secara langsung, Gus Yahya menjelaskan bahwa program tersebut nanti akan dikoordinasikan oleh Pengurus Cabang (PCNU) tiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia dengan jumlah sekitar 548.


"Dari itu saja sudah 1.000 lebih kemudian masih bisa ditambah potensi yang lain yang sangat besar termasuk madrasah-madrasah di lingkungan NU," jelasnya.


Di samping itu, Dadan Hindayana menanggapi positif atas kerja sama tersebut. Terlebih, PBNU dan BGN telah membuat kesepakatan melalui nota kesepahaman(MoU) saat puncak peringatan Hari Lahir Ke-102 NU di Istora Senayan, Jakarta.  


"NU ini kan saya menilai salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, oleh karenanya tersebar luar di seluruh Indonesia jadi harus menjadi satu pondasi yang kuat dalam program Makan Bergizi Gratis karena otomatis para santri mendapatkan program bergizi gratis maka artinya SDM kita akan baik," jelasnya.