Nasional

Gus Yahya: Tidak Ada Entitas Sosial-Politik yang Lebih Besar dari NU

Jum, 25 Maret 2022 | 12:00 WIB

Gus Yahya: Tidak Ada Entitas Sosial-Politik yang Lebih Besar dari NU

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf. (Foto: NU Online/Suwitno)

Tasikmalaya, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyebut bahwa NU merupakan perkumpulan yang raksasa. Bahkan dengan tegas, ia mengatakan tidak ada entitas sosial-politik yang lebih besar dari NU. 


“Tidak ada yang lebih besar itu, di seluruh dunia. Tidak ada entitas sosial-politik yang lebih besar dari Nahdlatul Ulama,” tegas Gus Yahya saat memberikan arahan dalam sidang pembahasan rencana program kerja PBNU, di Aula Institut Agama Islam Cipasung (IAIC), pada Jumat (25/3/2022).  


Ia menegaskan bahwa PBNU saat ini memegang dua mandat yang sangat besar, yakni mandat peradaban dan mandat sejarah. Hal tersebut, kata Gus Yahya, bukanlah persoalan yang kecil tetapi menjadi pertanggungjawaban besar bagi seluruh jajaran PBNU, termasuk pengurus lembaga dan badan khusus.


“Apakah kita akan membiarkan NU ini menjadi irrelevan dan larut begitu saja di dalam samudera sejarah yang entah seperti apa ke depan? Atau kita berusaha untuk terus memperjuangkan cita-cita dari para muassis dan mandat peradaban yang dibangun oleh para muassis (pendiri NU),” kata Gus Yahya melontarkan pertanyaan kepada seluruh pengurus PBNU. 


Dua pertanyaan itu, kata Gus Yahya, sangat bergantung dari kapan para pengurus ingin memulai melaksanakan pekerjaan untuk mewujudkan dua mandat besar yang dipegang itu. Karenanya, ia mengajak agar para pengurus harus mulai bekerja mulai dari sekarang. 


“Mari kita mulai sekarang. Saya tidak akan membuat keluhan-keluhan tentang apa yang terjadi di masa lalu, karena setiap zaman punya anak-anaknya sendiri,” tegas Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.


Di samping itu, ia mengajak kepada seluruh jajaran untuk menjadikan zaman kepengurusan PBNU masa khidmah 2022-2027 ini untuk sebagai permulaan untuk memperjuangkan terwujudnya dua mandat besar itu.


“Mari kita jadikan zaman kita ini sebagai permulaan untuk memperjuangkan terwujudnya mandat peradaban dan mandat sejarah yang ditetapkan dan dicanangkan oleh kiai-kita kita, para muassis (pendiri) NU,” pungkasnya.


Sekadar informasi, Rakernas PBNU ini akan berlangsung hingga Jumat (25/3/2022) malam ini. Masing-masing bidang yang berada di bawah koordinasi empat wakil ketua umum, secara paralel mempresentasikan susunan rancangan program kerja untuk dibahas bersama dan ditetapkan menjadi keputusan PBNU. 


Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa yang menakhodai Bidang Keagamaan dan Hubungan Lembaga telah mempresentasikan rancangan program kerja, pada Kamis (24/3/2022) malam, seusai agenda Pengukuhan Lembaga dan Badan Khusus PBNU. 


Sementara Wakil Ketua Umum PBNU Prof Nizar Ali yang menakhodai Bidang Pendidikan, Hukum, dan Media baru saja menyelesaikan presentasi dan pembahasan rancangan program kerja, pada Jumat pagi tadi. 


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad