Nasional

Gusdurian Peduli Resmi Luncurkan Platform Peduli Anak Yatim

Rab, 8 September 2021 | 01:45 WIB

Gusdurian Peduli Resmi Luncurkan Platform Peduli Anak Yatim

Tangkapan layar portal pedulianakyatim.id yang diluncurkan Gusdurian Peduli.

Jakarta, NU Online

Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid secara resmi meluncurkan program kemanusiaan yang diinisiasi oleh Gusdurian Peduli, yakni platform Peduli Anak Yatim. Peluncuran ini dilakukan dalam acara Konser Amal bertajuk ‘Indonesia Pulih’, pada Selasa (7/9/2021) malam.


“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, kami luncurkan platform www.pedulianakyatim.id dari Jaringan Gusdurian Peduli. Semoga menjadi ruang berbela rasa, saling mengulurkan cinta kasih kepada mereka-mereka yang membutuhkan dan semoga ini bisa menjadi ladang amal bagi kita semuanya. Seterusnya, bagi anak yatim yang membutuhkan dukungan atau bantuan akan bisa memanfaatkan platform ini,” ucap Alissa. 


Sesaat setelah diluncurkan, Ketua Umum Gusdurian Peduli A’ak Abdullah Al-Kudus menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah rela melakukan kerja bersama untuk misi kemanusiaan itu. 


Ia menjelaskan bahwa anak-anak yatim tidak pernah memilih untuk menjadi yatim. Mereka benar-benar tidak siap untuk menghadapi kehidupan yang harus dilalui saat ini, tanpa orang tua yang mendampingi, sehingga kita perlu dan wajib untuk merawat mereka. 


“Rasulullah mengatakan bahwa barangsiapa yang merawat anak yatim, kelak mereka bersama saya di surga dengan sangat dekat,” kata A’ak seraya mengisyaratkan kedekatan antara jari telunjuk dan jari tengah. 


Awal mula platform Peduli Anak Yatim


Sejak awal pandemi Covid-19 hadir di Indonesia, pada Maret 2020, Gusdurian Peduli telah aktif melakukan aksi kemanusiaan dengan menyalurkan banyak bantuan dari para donatur ke berbagai wilayah di Indonesia.


Saat sedang menyalurkan bantuan itulah, relawan Gusdurian Peduli menemukan faktwa bahwa jumlah anak yatim bertambah di hampir semua wilayah se-Indonesia. Jika data Satgas Covid-19 mencatat sebanyak 62 ribu orang wafat karena Covid-19 dan masing-masing orang memiliki dua orang anak, maka akan ada dua kali lipat jumlah anak yatim di negeri ini.


Penambahan jumlah anak yatim semakin bertambah setiap waktu. Gusdurian Peduli pun belum melihat ada program dari pemerintah yang khusus untuk menangani anak yatim akibat Covid-19 ini.


Karena itu, Gusdurian Peduli berinisiatif sejak dua bulan lalu untuk menyalurkan banyak santunan kepada anak yatim di Indonesia. Namun ternyata, kebutuhan anak yatim tidak hanya sekadar santunan yang jumlahnya tidak seberapa, tetapi mereka membutuhkan penghidupan jangka panjang. 


“Itulah yang menginspirasi Gusdurian Peduli untuk bikin platform Peduli Anak Yatim. Jadi, anak yatim bisa mengajukan bantuan, para orang baik bisa menjadi orang tua asuh untuk menanggung biaya anak yatim, setahun, dua tahun atau terserah,” jelas Gus A’ak. 


4 layanan Peduli Anak Yatim


Terdapat setidaknya empat layanan yang diberikan Gusdurian Peduli untuk anak yatim di platform itu. Pertama, tentu saja bantuan tunai dari para donatur. Jika ada anak yatim membutuhkan dana tunai, biaya pendidikan, dan barang kebutuhan pokok maka Gusdurian Peduli akan langsung menyiapkan dan menyalurkan. 


Kedua, Gusdurian Peduli telah menjalin kerja sama dengan beberapa pesantren dan sekolah berasrama. Anak-anak yatim didaftarkan melalui platform itu dan ingin melanjutkan pendidikan, bisa tinggal di pesantren atau sekolah berasrama yang menjadi mitra Gusdurian Peduli dengan biaya ditanggung 100 persen. 


Ketiga, layanan hukum. A’ak beranggapan bahwa tidak sedikit anak yatim yang ketika orang tuanya meninggal akibat Covid-19 lalu menjadi korban eksploitasi dan kekerasan. Gusdurian Peduli telah menyediakan empat pengacara yang siap mendampingi dan memberikan konsultasi hukum untuk anak-anak yatim. 


Keempat, layanan konseling dari para psikolog yang menjadi mitra Gusdurian Peduli. Para psikolog ini rela menjadi relawan melalui platform Peduli Anak Yatim. Mereka juga siap mendampingi anak-anak yatim yang sedang mengalami trauma. 


“Itu yang kita sediakan dan ini kerja kolaborasi banyak orang. Sampai saat ini kita sudah bisa menyalurkan bantuan untuk lebih dari 300 anak yatim. Sampai hari ini ada dua pondok pesantren dan 3 sekolah berasrama yang bergabung menjadi mitra. Kami masih membuka kesempatan bagi pihak pesantren atau sekolah berasrama lain yang mau menjadi mitra kita,” pungkas Gus A’ak.


Pada kesempatan Konser Amal ‘Indonesia Pulih’ yang berlangsung sekitar tiga jam ini, berhasil mengumpulkan donasi Rp39.030.231 dan lima lukisan Gus Dur berhasil dilelang seharga total Rp280 juta. Para musisi, pemengaruh, dan tokoh turut hadir memeriahkan acara konser amal itu.


Di antara para tokoh yang hadir adalah Istri Gus Dur Ny Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Cendekiawan Muslim Indonesia Prof Quraish Shihab, dan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri yang tampil membacakan puisi doa di penutup acara.


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad