Nasional

Guyon Kiai Ma'ruf saat Bicara soal Ulama dan Wasiat Nabi SAW

NU Online  ·  Jumat, 28 April 2017 | 13:02 WIB

Jakarta, NU Online
Salah satu kiai yang memiliki humor segar dan hangat adalah Rais 'Aam PBNU KH Ma'ruf Amin. Di dalam beberapa ceramahnya yang serius, Kiai Ma'ruf hampir selalu melontar guyonan-guyonan yang membuat hadirin tersenyum.

Salah satu guyonan Kiai Ma'ruf yang menarik disampaikan saat memberikan ceramah dalam acara Seminar dan Rapat Kerja dengan tema Peran Pesantren Untuk Penguatan Umat di Jakarta, Kamis (28/4).

"Kiai khas pasti kalah sama kiai cash," kata Kiai Ma'ruf di awal ceramahnya dan disambut derai tawa peserta yang hadir.

Menurut dia, ulama itu harus dipersiapkan dan diciptakan. Pesantren adalah lembaga untuk mencetak ulama.

Kemudian, ia menjelaskan, ilmu agama diambil Allah dengan cara wafatnya para ulama. Karena itu, ulama-ulama baru harus dipersiapkan.

"Allah mengambil ilmu agama dengan cara mewafatkan para ulama. Tetapi istrinya (ulama) ditinggal," cetus Kiai Ma'ruf diiringi tawa peserta.

Ia menjelaskan, tugas ulama bukan hanya mengurusi pondoknya, tetapi juga harus memperhatikan umatnya.

"Saat Nabi (Muhammad) hendak wafat yang disebut nabi bukan azwaji-azwaji (istriku-istriku) dan auladi-auladi (anakku-anakku)," cerita Kiai Ma'ruf membuat suasana ruang seminar menjadi riuh karena penuh tawa.

"Tetapi yang disebut (nabi adalah) ummati-ummati (umatku-umatku)," lanjutnya. (Muchlishon Rochmat/Alhafiz K)