Nasional 69 TAHUN RI MERDEKA

Hadapi Isu Global Jangan Lupakan Masalah Negeri Sendiri

Ahad, 17 Agustus 2014 | 05:01 WIB

Semarang, NU Online
Habib Anis Sholeh Ba’asyin menekankan kepada para pelajar  NU agar tak hanya memfokuskan diri mengurus isu kontemporer. Hal ini terkait dengan maraknya isu-isu global seperti tentang kesetaraan gender, isu lingkungan hidup, Hak Asasi Manusia, terorisme, hingga peperangan di negara timur.
<>
Pesuluk dan pengasuh Orkes Puisi Sampak Gus Uran Pati ini menyampaikannya saat mengisi acara sarasehan kebangsaan dan ngaji budaya bertajuk “Menangkal Ideologi Radikal dengan Menumbuhkan Semangat Kebangsaan”.

Agenda ini dilaksanakan oleh Pimpinan Wilayah IPNU-IPPNU Provinsi Jawa Tengah dalam rangka halal bihalal sekaligus menyambut hari ulang tahun proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, pada Jum’at malam (15/8)  di Gedung Serbaguna Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Kota Semarang.

“Jangan sampai kita hanya fokus pada masalah di negara lain, lantas melupakan permasalahan di negeri sendiri. Justeru masalah-masalah sosial warga, seperti bentrok antar desa, ini malah lebih banyak terjadi di Indonesia daripada masalah terorisme. Masalah sosial di Indonesia adalah lebih penting untuk diurusi terlebih dahulu,” papar budayawan santri Mbah Abdullah Salam Kajen ini.

Menurutnya, masalah dalam negeri tersebut lebih penting menjadi fokus perhatian untuk segera dituntaskan. Bukan malah terikut arus dengan isu yang datang dari luar negeri. “Manusia ini seperti memakai kacamata kuda. Sekali lihat apa yang ada di depannya, langsung mudah lupa dengan apa yang ada di sekitarnya,” ujarnya menisbahkan karakter manusia yang mudah latah terutama dengan datangnya isu-isu yang sedang marak.

“Kemerdekaan yang paling merdeka adalah mengabdi kepada Allah, bukan malah mudah dipengaruhi. Di dunia ini, ibarat pewayangan ada dalang besar, yakni Allah. Namun ada juga dalang-dalang kecilnya yang sangat banyak, yakni manusia-manusia. Maka kita sebagai seorang muslim mesti pandai memilih, menjadi wayangnya Gusti Allah ataukah menjadi wayangnya dalang-dalang kecil?” Habib Anis menyindir, dalang kecil yang dimaksudkannya yakni orang-orang yang menyebarkan isu-isu global untuk mengalihkan perhatian umat muslim.

Menurutnya, segenap isu yang beruntun digalakkan tidak lain adalah upaya untuk memecah belah persatuan dunia, terutama umat muslim. Ia pun mewanti-wanti agar para pelajar NU tidak mudah terjebak dengannya. “Yang nyata itu kadang tidak tampak, dan yang tampak itu tidak nyata,” pungkasnya.

Selain dihadiri peserta perwakilan Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU seJawa Tengah, acara ini juga dihadiri oleh puluhan pelajar muslim dari Afganistan dan Thailand. Di malam itu, segenap pengurus IPNU-IPPNU yang hadir juga mendeklarasikan penolakan terhadap organisasi ISIS.(Istahiyyah/Abdullah Alawi)