Nasional

Halangi Covid-19, Perkuat Antibodi dengan Asupan Vitamin C

Ahad, 5 April 2020 | 12:45 WIB

Halangi Covid-19, Perkuat Antibodi dengan Asupan Vitamin C

Buah-buahan dipercaya mengandung Vitamin C yang dapat memperkuat antibodi. (Ilustrasi)

Jakarta, NU Online
Meningkatnya jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, menimbulkan kepanikan di masyarakat. Kepanikan tersebut menyebabkan orang lebih memburu lebih masker atau gel pembersih tangan (hand sanitizer), sehingga keduanya hingga hilang di pasaran. Belum lagi, penyemprotan disinfektan yang dilakukan secara berlebihan pada tubuh manusia.

Beberapa waktu lalu, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Institut Pertanian Bogor (IPB), Hj Sri Nurdiati mengingatkan masyarakat seharusnya lebih panik kalau sampai antibodi hilang dari tubuh. Pasalnya saat antibodi hilang, virus tidak mungkin dihindari.
 
"Banyak orang enggak sadar pentingnya antibodi stoknya harus selalu ada. Orang lebih panik masker atau hand sanitizer hilang di pasaran. Harusnya kita lebih panik kalau antibodi hilang di tubuh," katanya.

Karena itu, ia menyampaikan sejumlah poin penting yang harus diingat masyarakat. Pertama, bahwa virus itu hanya bisa dikalahkan oleh antibodi. Antibodi yang ada di dalam tubuh manusia seperti pabrik, kadang menghasilkan banyak, tetapi kadang sedikit.
 
Supaya produksi antibodi banyak, seringlah mengonsumsi vitamin C dan E setiap hari, serta berjemur sinar matahari pagi.
 
Terkait sumber vitamin C, Sekretaris Lembaga Kesehatan (LK PBNU), dr Citra Vitri menyebutkan beberapa macam buah-buahan yang mengandung vitamin C. Di antaranya jambu biji, sirsak, kiwi, papaya, nanas, strawberi, leci, mangga, blewah.

"Pada papaya, untuk kebutuhan harian dengan memakan setengahnya yang rata-rata mengandung sekitar 90 sampai 100 miligram vitamin C," ujar Dokter Civi, Ahad (5/4).
 
Kemudian pada nanas, buah yang memiliki rasa asam menyegarkan ini mengandung sekitar 75 miligram vitamin C pada setiap cangkirnya. Nanas juga diperkaya dengan serat, folat, kalium, dan magnesium yang bermanfaat bagi kesehatan tulang dan jantung.

Sementara sumber vitamin E, bisa diperoleh dari kacang biji bunga matahari, alpukat, kacang tanah, telur, dan daging ayam.
 
Tak boleh dilupakan dalam pencegahan Covid-19, masyarakat juga harus mengikuti protokol yang ditetapkan pemerintah. Di antaranya menjaga jarak, tidak melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang.
 
Dari sisi kejiawaan, kecemasan juga harus diatasi dengan selalu berpikir positif. Kepala Program Studi Psikologi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Rakimin mengatakan gangguan stres dalam psikologi perlu dihindari oleh individu atau masyarakat.
 
Pasalnya hal ini dapat menurunkan kondisi tubuh. "Jadi, jika sekelompok individu atau masyarakat mengalami tingkat stres yang tinggi, tentu tidak dapat melakukan upaya pencegahan secara maksimal, malah dapat menyebabkan imunitas tubuhnya juga terpengaruh," ujarnya.  
 
Rakimin mengatakan, untuk mengurangi kecemasan ada beberapa langkah atau hal yang perlu diperhatikan salah satunya meminimalisir pikiran negatif. Dengan seringnya timbul pikiran negatif, bukannya mengurangi kecemasan, justru dapat menyebabkan stres dan perilaku berlebihan.
 
 
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Abdullah Alawi