Nasional

Hindari 'Toxic Parenting' dalam Mendidik Anak

Sen, 26 September 2022 | 06:01 WIB

Hindari 'Toxic Parenting' dalam Mendidik Anak

Kader Fatayat NU Depok dalam pelatihan kepemimpinan dalam rumah tangga, Sabtu (24/9/2022). (Foto: dok. Fatayat NU Depok)

Jakarta, NU Online

Ketua Pimpinan Cabang Fatayat NU Depok, Ade Rina Farida mengungkapkan bahwa orang tua atau pendidik kerap kali mengatakan hal-hal yang menurut mereka baik, tetapi sebenarnya hal tersebut kurang mendidik bagi anak-anak. Ade Rina menyebutnya sebagai toxic parenting.


Ade Rina menegaskan bahwa pola asuh terhadap anak harus mampu menciptakan komunikasi yang baik. Karena menurutnya, keluarga merupakan pusat pendidikan karakter dan wadah terwujudnya generasi berakhlak mulia.


Toxic parenting sering terjadi dalam keluarga, ungkapan-ungkapan orang tua yang kurang mendidik dan akhirnya membuat trauma anak-anak, seperti membandingkan prestasi anak. Hal tersebut tidak sepatutnya dilakukan oleh orang tua karena mereka punya pencapaian masing-masing dengan passion masing-masing,” ujar Ade Rina dalam kegiatan pelatihan kepemimpinan dalam rumah tangga, Sabtu lalu yang digelar Fatayat NU Depok dan Kemenpora di Jakarta.


Menurutnya, kegiatan perlu terus diperkuat untuk memberikan pemahaman terhadap ibu-ibu muda Fatayat dalam mengarungi bahtera rumah tangga dan pola pengasuhan anak yang tepat. 


“Agar tercipta generasi yang unggul dan keluarga yang bahagia serta maslahah,” ucap Ade Rina.


Sementara itu, Direktur Rumah Sakit UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Amir Fauzi menjelaskan, kesehatan reproduksi adalah hal penting bagi ibu-ibu muda bahkan bagi remaja yang sudah aqil baligh.


“Karena hal ini berhubungan dengan alat untuk produksi manusia. Bagaimana kita bisa melahirkan generasi yang sehat baik secara fisik maupun mental,” ucapnya.


Senada, Pengasuh Pondok Pesantren An-Nahdlah Depok sekaligus Pembina Fatayat NU Depok, Lia Zahiroh menerangkan bawah tujuan pernikahan adalah menyatukan dua insan yang bisa saling memberikan kebahagiaan, ketenangan, dan meraih visi bersama.


Sakinah mawaddah warahmah harus ditambah maslahah, orientasi ketenangan dan kebahagiaan. Karena efeknya tidak hanya untuk keluarga, tetapi juga untuk kebaikan dalam kehidupan masyarakat,“ ungkap Lia.


Dalam kegiatan untuk mewujudkan dan memperkuat keluarga maslahah ini, 50 kader Fatayat NU Depok turut ambil bagian. Sebelumnya, kegiatan dibuka oleh perwakilan dari Deputi Pemuda Kemenpora, Bambang Kurnia.


Kontributor: Binti Khoiriyah

Editor: Fathoni Ahmad