Nasional

Hubungan Muhammadiyah-NU: Saudara Tua dan Adik Bongsor

Kam, 17 November 2022 | 07:15 WIB

Hubungan Muhammadiyah-NU: Saudara Tua dan Adik Bongsor

Tangkapan layar Waketum PBNU, KH Zulfa Mustofa (kiri) pada tayangan Mata Najwa Edisi Spesial Muktamar Ke-48 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu (16/11/2022) malam. 

Jakarta, NU Online

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa mengatakan bahwa Persyarikatan Muhammadiyah adalah saudara tua bagi Perkumpulan NU. Kedua organisasi Islam terbesar di Indonesia itu terpaut usia hingga 14 tahun. 


"Dua organisasi ini menjadi organisasi terbesar di negara ini. Muhammadiyah didirikan lebih dulu, 18 November 1912, baru kemudian NU kurang lebih 14 tahun berikutnya. Bagi kami, Muhammadiyah itu adalah saudara tua," ungkap Kiai Zulfa saat hadir dalam Mata Najwa Edisi Spesial Muktamar Ke-48 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), ditayangkan Youtube Najwa Shihab, pada Rabu (16/11/2022) malam. 


Lebih lanjut, Kiai Zulfa menjelaskan bahwa para pendiri dari kedua organisasi itu pernah berguru kepada dua ulama yang sama yakni Kiai Soleh Darat dan Syekh Nawawi Al-Bantani di Makkah. Mengenai ini, Kiai Zulfa pernah menulis sebuah syair dalam kitab yang ditulis tentang biografi Syekh Nawawi Al-Bantani. 


"Saya katakan begini, Muhammadiyatun bi dahlanan tasyar, wa nahdlatun bi hasyimin qadisytahar. Muhammadiyah adalah organisasi yang didirikan oleh murid ulama besar, baik Kiai Soleh Darat maupun Syekh Nawawi, yakni KH Ahmad Dahlan. NU didirikan oleh murid dua besar ulama tadi, yang bernama KH Hasyim Asy’ari," ungkap Kiai Zulfa.


Ia juga menegaskan bahwa NU dan Muhammadiyah merupakan saudara yang saling sayang dan mendukung. "Maka NU ikhlas, kader-kadernya kuliah di kampus Muhammadiyah. NU ikhlas," tutur Kiai Zulfa disambut gemuruh tawa hadirin.  


NU sebagai adik bongsor

Sementara itu, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof H Abdul Mu’ti menyebut bahwa Muhammadiyah menganggap NU sebagai adik bongsor. Sebab meski usianya 14 tahun lebih muda dari Muhammadiyah tetapi memiliki anggota yang lebih banyak. 


"Saya kira termasuk mahasiswa UMS ini mayoritas adalah dari NU. Karena itu, ahlan wa sahlan ilaa Muhammadiyah. Yang menarik, kader-kader NU yang kuliah di Muhammadiyah itu, (ketika) lulus lebih kuat NU-nya daripada sebelum kuliah di Muhammadiyah," kelakar Prof Mu’ti. 

 

Meski begitu, ia tak menampik bahwa antara NU dan Muhammadiyah terkadang memiliki rasa iri dan bahkan kesal. Tak jarang, persaingan di antara kedua organisasi ini pun kerap diperlihatkan. 


Namun, Prof Mu’ti mengatakan hal tersebut merupakan bentuk kasih sayang, bukan dimaksudkan untuk saling membenci. Ia kemudian menyebut teori psikologi yakni Sibling Rivalry, salah satu jenis persaingan atau permusuhan antarsaudara kandung, baik yang berhubungan darah maupun tidak. 


"Jadi persaingan saudara sekandung, tapi supaya disayang bukan saling membenci," ucap Prof Mu’ti. 


Diketahui, Persyarikatan Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 18 November 1912. Tahun ini, Persyarikatan Muhammadiyah akan berusia 110 tahun dalam hitungan Masehi. 


Di momentum kelahirannya itu, PP Muhammadiyah akan menggelar Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Surakarta, Jawa Tengah, pada 18-20 November 2022 mendatang. Rencananya, muktamar akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo di Stadion Manahan Solo.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan