Ijazahkan Shalawat Adrikni, Kiai Chalwani: Kalau Ruwet Baca 77 Kali
Sabtu, 28 Oktober 2023 | 19:00 WIB
Ahmad Naufa
Penulis
Purworejo, NU Online
Membaca shalawat merupakan perintah Allah swt, sebagaimana ditemukan dalam Al-Qur'an dan Hadits. Anjuran membaca shalawat dapat dijumpai dalam Surat Al-Ahzab ayat 56:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: “Sungguh Allah dan malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk nabi. Ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS Al-Ahzab: 56).
Selain memang untuk melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya, di kalangan pengikut Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) juga meyakini bahwa membaca shalawat dapat dijadikan sebagai wasilah atau perantara atas hajat, keinginan, dan cita-cita tertentu. Misalnya, agar persoalan hidup yang sedang dihadapi dapat segera terurai atau menemukan jalan keluar.
Pengasuh Pesantren An-Nawawi Berjan Gebang Purworejo Jawa Tengah KH Achmad Chalwani Nawawi mengungkap fadhilah atau keutamaan membaca Shalawat Mukhatab atau Shalawat Adrikni karya Syaikh Hamid Affandi al-Imadi, seorang ulama dari Syam.
Kiai Chalwani juga memaparkan, bahwa dulu al-arif billah KH Achmad Abdul Haq atau yang dikenal dengan Mbah Mad Watucongol Muntilan Magelang menyebut Shalawat Adrikni ini dengan nama Shalawat Rekes.
“Jadi kalau sudah terlanjur ruwet banget. Kadang-kadang kita semua ruwet, betul atau tidak? Shalawat itu dibaca,” ungkapnya dalam tayangan YouTube NU Online, dilihat Rabu (25/10/2023).
Berikut adalah bacaan Shalawat Mukhatab (صَلَوةُ المُخَاطَبِ), Shalawat Adrikni atau Shalawat Rekes lengkap dengan teks berbahasa Arab, Latin dan Terjemahnya.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ قَـدْ ضَاقَتْ حِيْلَــتِى أَدْرِكْـنِى يَا رَسُوْلَ اللّـهِ
Latin: Allahumma shalli 'alā Sayyidina Muhammadin qad dlāqat chīlatī adriknī ya Rasūlallāh.
Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, sungguh sempit upayaku, tolonglah aku, wahai Rasulullah.
Kiai Chalwani menambahkan, bahwa Shalawat Mukhātab atau Shalawat Adrikni ini tak bisa dilagukan, sehingga tak bisa cepat dihafal. "Kalau punya masalah tak karuan ruwetnya, itu dibaca," katanya, menyarankan.
Dewan Penasihat Pimpinan Pusat Pagar Nusa masa khidmah 2023-2028 itu juga menjelaskan kaifiyah atau tata cara membacanya dari segi jumlah.
“(Shalawat Adrikni) ini kalau sedang ruwet banget dibaca, kalau bisa 77x, kalau ruwetnya parah banget (dibaca) 313x,” pungkas kiai yang juga Mursyid Tarekat Qadiriyah/ Naqsyabandiyah ini kepada jamaah.
Terpopuler
1
Kronologi Penembakan terhadap Guru Madin di Jepara Versi Korban
2
Silampari: Gerbang Harapan dan Gotong Royong di Musi Rawas
3
Respons Pergunu soal Wacana Guru ASN Bisa Mengajar di Sekolah Swasta
4
Hukum Mengonsumsi Makanan Tanpa Label Halal
5
Sejarah Baru Pagar Nusa di Musi Rawas: Gus Nabil Inisiasi Padepokan, Ketua PCNU Hibahkan Tanah
6
NU Peduli Salurkan Bantuan Sembako kepada Pengungsi Erupsi Lewotobi
Terkini
Lihat Semua