Nasional

Jelang Muharram, Kiai Chalwani Ingatkan Baca Doa Akhir dan Awal Tahun

Ahad, 16 Juli 2023 | 22:00 WIB

Jelang Muharram, Kiai Chalwani Ingatkan Baca Doa Akhir dan Awal Tahun

Mursyid Thariqah Qadiriyah/ Naqsyabandiyah (TQN) Berjan Purworejo, Jawa Tengah, KH Achmad Chalwani dalam pengajian rutin TQN di komplek Pesantren An-Nawawi, Berjan, Purworejo, Ahad (16/7/2023). (Foto: NU Online/Ahmad Naufa)

Purworejo, NU Online 
Bulan Dzulhijjah atau Bulan Haji akan segera berakhir dan memasuki Bulan Muharram atau Bulan Suro dalam istilah orang Jawa. Awal Bulan Muharram ini akan menandai berakhirnya tahun 1444 H menuju Tahun Baru Islam 1455 H.


Mursyid Thariqah Qadiriyah/ Naqsyabandiyah (TQN) Berjan Purworejo, Jawa Tengah, KH Achmad Chalwani mengingatkan kepada kaum Muslimin dan Muslimat untuk membaca doa akhir dan awal tahun baru hijriah.


“Saya mengingatkan, semoga tidak pada lupa,” terangnya, dalam pengajian rutin TQN di komplek Pesantren An-Nawawi, Berjan, Purworejo, Ahad (16/7/2023).


Kiai Chalwani memprediksi, akhir tahun ini jatuh pada Selasa (18/7) sore, dan Rabu (19/7) tanggal satunya. Meski demikian, ia mengimbau untuk menunggu pengumuman dari pemerintah, yang dalam hal ini Kementerian Agama RI. 


“Doa akhir tahun dibaca bakda Ashar, awal tahun bakda Magrib, atau ketika masuknya waktu (Ashar dan Magrib itu) juga bisa dibaca,” terangnya.


“Kenapa akhir tahun berdoa? Semoga jika akhir tahun ini baik, besok akhir hidupnya juga jadi orang baik. Ini tafaulan,” ungkap kiai yang juga Wakil Rais NU Jateng itu, menjelaskan.


Dalam kesempatan ini, Kiai Chalwani juga menganjurkan untuk membaca doa awal bulan atau doa melihat rembulan.  “Hanya yang lebih utama, baca doa awal bulannya tidak di dalam rumah, tapi di pelaratan (rumah) disertai melihat rembulan. Dibaca malam tanggal 1, malam 2 atau malam 3,” jelasnya.


Lafal Doa Akhir Tahun

Merujuk pada artikel yang ditulis Ustadz Alhafiz di NU Online berjudul "Ini Lafal Doa Awal dan Akhir Tahun", berikut ini doa akhir tahun yang dianjurkan Rasulullah saw. Doa akhir tahun ini dibaca sebanyak 3 kali sebelum Maghrib pada hari terakhir bulan Dzulhijjah.


اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ


Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.


Artinya, “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. 


Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”


Lafal Doa Awal Tahun

Doa awal tahun ini dibaca sebanyak 3 kali dalam rangka menyambut tahun baru. Dengan doa ini, kita berharap anugerah dan kemurahan Allah untuk kita pada tahun baru ke depan. 

 
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ


Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.


Artinya, “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. 


Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”