Nasional

Indonesia Jadi Negara Pertama Dapatkan Informasi Kebijakan Haji Arab Saudi

Kam, 20 Januari 2022 | 12:15 WIB

Indonesia Jadi Negara Pertama Dapatkan Informasi Kebijakan Haji Arab Saudi

Ilustrasi ibadah haji

Jakarta, NU Online
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan bahwa Menteri Haji Arab Saudi telah mengatakan bahwa Indonesia akan menjadi negara pertama yang akan mendapatkan informasi tentang kebijakan apakah haji akan dilaksanakan pada 2022 atau tidak karena pandemi Covid-19. Hal ini diungkapkannya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI, Senin (17/1/2022).

 

"Pada waktu itu Pak Ketua (Komisi VIII DPR RI) jadi saksi, Menteri Haji Saudi mengatakan Indonesia akan menjadi pihak pertama yang akan mendapatkan kabar apakah haji ini dibuka untuk jamaah Indonesia atau tidak. Saya kira ini cukup untuk dijadikan pegangan kita semua," ungkapnya.


Menag menegaskan bahwa kepastian haji sangat tergantung kepada kebijakan pemerintah Arab Saudi sebagai tuan rumah. Oleh karenanya, pemerintah Indonesia dalam hal ini terus melakukan pendekatan-pendekatan kepada pemerintah Arab Saudi baik secara resmi maupun personal.


Terkait persiapan, Menag mengungkapkan bahwa pemerintah sudah mempersiapkan berbagai hal dengan melibatkan elemen terkait. Di antaranya adalah terkait pandemi Covid-19 ini, pihaknya melakukan integrasi Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) dengan aplikasi Peduli Lindungi serta aplikasi yang diwajibkan untuk dapat masuk Masjidil Haram. Ini dilakukan untuk mempermudah identifikasi status vaksinasi jamaah haji. 


Untuk masuk Masjidil Haram terang Menag, ada dua aplikasi yang diwajibkan oleh jamaah yakni Tawakkalna dan Ethamarna. "Ethamarna itu aplikasi khusus untuk warga Arab Saudi, lokal. Jadi kalau kita warga (Indonesia) dari luar Saudi menggunakan Tawakkalna,” ungkapnya.


Ia juga mengungkapkan bahwa untuk tahun 2022, prioritas jamaah yang bakal diberangkatkan adalah jamaah yang tertunda keberangkatannya pada tahun 2020. Sampai saat ini waktu yang tersisa untuk persiapan penyelenggaraan ibadah haji berdasarkan kalender hijriyah dan berdasarkan asumsi normal adalah 4 bulan. Perkiraan jadwal pemberangkatan jamaah haji tahun 2022, dihitung dari kloter pertama, adalah pada 4 Dzulqo’dah 1443 H atau bertepatan dengan 5 Juni 2022.


Rekrutmen tenaga kesehatan
Untuk mempersiapkan musim haji 2022, Kementerian Kesehatan juga telah melakukan perekrutan 1.827 petugas kesehatan haji ini sebagai bagian dari persiapan penyelenggaraan ibadah haji 2022. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha menjelaskan jumlah petugas kesehatan tersebut meliputi 1.521 orang Tenaga Kesehatan Haji (TKH) dan 306 orang Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Petugas TKH menurutnya akan bertugas di jamaah haji atau kelompok terbang (Kloter) sementara PPIH bertugas di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).


Untuk lebih memastikan keamanan dan kesehatan jamaah, Kementerian Kesehatan juga merekrut 200 tenaga pendukung kesehatan yang berasal dari warga negara Indonesia (WNI) berdomisili di Arab Saudi. Mereka akan mendampingi jamaah haji yang sedang sakit, menghubungkan jamaah haji dengan rumah sakit Arab Saudi, mencari pengemudi, serta berkaitan dengan kebersihan.


Para petugas kesehatan ini lanjutnya, dilatih untuk meningkatkan kompetensinya sebagai petugas oleh Balai Latihan Kesehatan di 13 provinsi embarkasi.


Sementara terkait kesehatan jamaah sendiri Kunta Wibawa menjelaskan bahwa pihaknya melakukan pemeriksaan kesehatan pada jamaah dan memastikan mereka telah mendapatkan vaksinasi yang disyaratkan oleh Arab Saudi di antaranya vaksinasi meningitis dan Covid-19 dosis lengkap.


"Dan saat ini alhamdulillah seluruh jenis vaksin yang ada di kita, yang digunakan di Indonesia, itu sudah diterima di Arab Saudi," ungkapnya.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan