Nasional

Ini Dua Teladan Penting dari Gus Dur

Rab, 1 Januari 2020 | 13:00 WIB

Ini Dua Teladan Penting dari Gus Dur

Gusdurian Karanganyar gelar Haul Gus Dur dengan diskusi (Foto: NU Online/Arin)

Karanganyar, NU Online
Koordinator Gusdurian Solo, Jawa Tengah Ajie Najmuddin mengatakan, setidaknya ada dua hal penting yang dapat dilakukan dalam rangka meneladani sosok Gus Dur, yaitu tradisi sowan dan tradisi membaca. Kedua hal tersebut dianggap menjadi landasan untuk memperkaya wawasan agar menciptakan laku yang bijaksana.
 
“Sowan kepada siapapun dan membaca apapun,” tutur Ajie.
 
Hal itu diungkapkan saat dirinya mengisi acara Haul ke-10 Gus Dur yang dihelat NU Bacpacker Karanganyar pada Ahad (29/12) siang di Gedung NU Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar.

Dikatakan, seperti halnya istilah gajah mati meninggalakan gading, macan mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama, begitulah cara manusia dikenang dengan segala amal perbuatan yang dilakukannya. 
 
"Gus Dur mampu meramu sesuatu hal yang oleh masyarakat banyak ditiru, meski tidak secara utuh," tegasnya.
 
Koordinator acara Wahyu Nur Syahdat menjelaskan, salah satu bentuk bukti tetap dikenangnya nama baik seseorang diwujudkan dalam serangkaian kegiatan yang kita kenal dengan istilah Haul. Hal tersebut juga yang telah dilaksanakan oleh para pengagum sang kiai nyentrik, KH Abdurrahaman Wahid alias Gus Dur.

Dirinya mengaku bahwa kegiatan ini merupakan ajang untuk lebih mengenal sosok Gus Dur. “Sebagai anak muda kita harus mengenal tokoh-tokoh besar di negeri ini. Salah satunya ya dengan media peringatan haul,” ungkap Wahyu.

Serangkaian kegiatan haul dimulai pada pukul 14.00 WIB dan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan dzikir tahlil bersama-sama untuk mendoakan almarhum Gus Dur. 
 
"Selepas itu, dilanjutkan acara inti dari acara peringatan haul kali ini yaitu ngobrol santai tentang Gus Dur dengan menghadirkan para tokoh aktivis komunitas Gusdurian Solo," jelasnya.
 
Pada kesempatan tersebut, Ajie Najmuddin dan Joko Priyono membawakan beberapa topik obrolan tentang kiprah dan tauladan seorang Gus Dur. Keduanya memperkenalkan sosok dan nilai-nilai yang diperjuangkan Gus Dur semasa masih hidup. Ngobrol santai tersebut juga menyajikan kisah-kisah humor almarhum yang cukup menjadi ikonik.
 
Dalam kesempatannya membawakan topik obrolan, Joko Priyono mengajak audien untuk menjawab tantangan zaman yang sempat disinggung Gus Dur dalam tulisannya, seperti tantangan sosial ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
 
Kepada NU Online, Selasa (31/12) Ajie Najmuddin mengatakan, ada banyak hal yang patut diteladani pada diri Gus Dur oleh generasi milenial, khususnya masalah kesederhanaan.
 
"Generasi milenial sudah seharusnya meniru kesederhanaan pribadi Gus Dur dalam kehidupan sehari. Menjadi generasi mileial tidak perlu tampil mewah dan wah," jelas Ajie yang juga kontributor NU Online Solo.
 
Kontributor: Teguh, Arindya
Editor: Abdul Muiz