Nasional

Ini yang Dilakukan Binatang saat Dikumpulkan di Padang Mahsyar

Sab, 3 Juni 2023 | 18:00 WIB

Jakarta, NU Online
Saat kiamat datang, bukan hanya manusia yang akan dikumpulkan di Padang Mahsyar oleh Allah swt. Binatang yang ada di dunia ini juga akan dikumpulkan di sana. Lalu apa yang akan dilakukan mereka? Apakah mereka juga akan dihisab atas kelakuannya di dunia oleh Allah?


Terkait hal ini, Ustadz Nur Rohmad dalam Kajian Kitab Jauharatut Tauhid yang disiarkan Kanal YouTube NU Online, Sabtu (3/6/2023), menjelaskan bahwa binatang dikumpulkan di Padang Mahsyar bukan untuk mendapatkan balasan pahala atau dosa. Mereka juga tidak akan dimasukkan ke surga atau neraka.


“Mereka dikumpulkan di atas Mahsyar untuk menunjukkan keadilan Allah swt. Betapa Adil Allah swt,” jelasnya.


Keadilan ini diwujudkan dengan memberi tanduk pada binatang-binatang di dunia yang tidak memiliki tanduk. Kemudian binatang ini diberi kesempatan untuk menanduk binatang-binatang yang di dunia memiliki tanduk dan menanduki mereka.


“Binatang-binatang tersebut Dia (Allah) dipersilahkan untuk nyeruduk, menanduk binatang-binatang sewaktu hidup di dunia nyeruduk dia,” terangnya.


Setelah menunjukkan keadilan Allah swt, kemudian binatang-binatang ini akan menjadi tanah dan tidak ada yang dimasukkan ke dalam surga ataupun neraka.


Dalil yang menyebut bahwa binatang ini akan dikumpulkan di Padang Mahsyar adalah Surat At-Takwir ayat 5 yang artinya: “Dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan”.


Dikumpulkannya binatang di Padang Mahsyar ini juga menunjukkan bahwa binatang memiliki ruh atau arwah. Ini menepis anggapan bahwa binatang tidak memiliki ruh. Jadi, bukan hanya manusia dan malaikat saja yang punya ruh, binatang juga ternyata memilikinya.


Sebelumnya, Ustadz Nur Rohmad juga menjelaskan bahwa manusialah yang akan dihisab di Padang Mahsyar. Dalam sebuah hadits Rasulullah saw disebutkan bahwa manusia pada saat itu, termasuk mereka yang dibangkitkan dari alam kubur, akan digiring dan dikumpulkan menuju padang mahsyar dengan 3 kategori golongan.


Pertama, golongan yang menaiki kendaraan yang merupakan golongan orang-orang bertakwa.


Kedua, golongan yang berjalan kaki tanpa alas dan tidak memakai pakaian sehelai pun alias telanjang. Golongan ini adalah golongan orang-orang muslim, tetapi menjadi pelaku dosa-dosa besar.


Golongan ketiga adalah yang berjalan dengan kakinya di atas dan kepalanya di bawah yang merupakan golongan orang-orang kafir.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Musthofa Asrori