Nasional

Inilah Pantun Presiden Jokowi untuk NU

Rab, 9 Mei 2018 | 12:45 WIB

Pekanbaru, NU Online
Presiden Joko Widodo menghadiri peringatan Harlah ke-92 NU di Riau di halaman Masjid Agung An-Nur, Pekanbaru, Riau, pada Rabu (9/5). Ia mengawali pidatonya dengan membacakan pantun. Hal ini, katanya, karena ia berdiri di tanah Melayu.

"Provinsi Riau tanah Melayu, ramah tamah budayanya. Semua orang juga tahu, kiprah NU menjaga negara," katanya.  

Jokowi mengatakan bahwa Indonesia adalah negeri yang kaya akan budaya, bahasa, dan sukunya. Ia pernah mengunjungi Sumatera Utara. Beda kota, sudah beda bahasanya. Perbedaan itu sangat mencolok sekali.

Oleh karena itu, ia berpesan agar terus menjaga persaudaraan. Terlebih tahun 2018 dan 2019 merupakan tahun politik. Jangan sampai gegara perbedaan pilihan bupati, wali kota, gubernur, dan presiden, masyarakat terpecah-belah.

Gubernur DKI Jakarta 2012-2014 itu kembali membacakan pantun sebagai penutup pidatonya.

"Anak raja pergi berburu, memanah rusa kena di kaki. Penghargaan saya kepada NU, yang tiada henti menjaga NKRI," tutupnya.

Hadir pada kegiatan tersebut Mustasyar PBNU KH Anwar Manshur, Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin, Wakil Ketua Umum PBNU H Ma'shum Mahfudz, Ketua PBNU H Marsudi Syuhud, KH Abdul Mannan Abdul Ghani, H Robikin Emhas, H Juri Ardiantoro, H Syahrizal Syarif, Sekretaris Jenderal PBNU H Helmy Faishal Zaini, Wakil Sekretaris Jenderal H Andi Najmi Fuadi, Ulil Abshar Hadrawi, dan Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PBNU KH Abdul Ghaffar Rozin. (Syakir NF/Abdullah Alawi)