Nasional

IPNU DKI: Pelajar Jakarta Jarang yang Tahu Resolusi Jihad

Ahad, 10 November 2013 | 05:01 WIB

Jakarta, NU Online
Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) DKI Jakarta menilai pelajar di wilayahnya memiliki tantangan tersendiri dibanding dengan daerah-daerah lain. Soal wawasan sejarah NU, tak banyak dari mereka yang tahu.
<>
Ketua PW IPNU DKI Jakarta Muhammad Said mengatakan, ketidaktahuan itu antara lain seperti tentang peristiwa 10 November 68 tahun lalu di Surabaya yang kemudian diperingati sebagai hari pahlawan.

“Jarang diketahui para pelajar Jakarta bahwa peristiwa pertempuran yang sangat dahsyat nan heroik tersebut sebenarnya dipicu atau diinsipirasi oleh Resolusi jihad NU yang dikeluarkan oleh Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari,” katanya dalam siaran pers yang diterima NU Online, Sabtu (10/11).

Oleh karena itu, tambah Said, bersamaan dengan pelantikan PW IPNU DKI Rabu lalu, pihaknya menggelar Nonton Bareng Film Sang Kiai dan Seminar Historiografi Resolusi Jihad NU ini sebagai bentuk pendidikan sejarah yang terlupakan di kalangan pelajar.

PW IPNU DKI juga merekomendasikan kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, agar sejarah Resolusi Jihad NU dan peran penting perjuangan para kiai serta santri NU untuk diinternalisasikan seutuhnya dalam kurikulum mata pelajaran sejarah pendidikan kita. 

Menurut dia, Jakarta adalah pusat informasi, politik, bisnis, transportasi. Dia menekanan, dengan kondisi ini, pengetahuan keagamaan dan sejarah kenegaraan menjadi sangat penting di kota metropolitan ini.

“DKI Jakarta hanya mempunyai 6 cabang dan minimnya pondok pesantren. Beda dengan daerah lain, misal Jawa Timur yang mempunyai 46 cabang dan ribuan pondok pesantren, namun DKI Jakarta merupakan pusat segala informasi dan transportasi,” tambah Said. (Mahbib Khoiron)