Jakarta, NU Online
Hj Safira Machrusah didapuk sebagai Ketua Umum Majelis Alumni Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (MA IPPNU). Ia bersama para pengurus lainnya dikukuhkan oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdul Manan Ghani di Gedung PBNU lantai 8, Jalan Kramat Raya 164, Senin (3/2).
Â
Dalam sambutannya, Safira menegaskan bahwa keberadaan IPPNU membuktikan kesetaraan bagi perempuan dalam berpendidikan, menjalankan organisasi, hingga berkiprah bagi masyarakat luas.
Â
"Melalui organisasi IPPNU, perempuan berhak mendapatkan pendidikan, perempuan berhak berorganisasi, berkiprah di masyarakat, dan mendapatkan posisi yang juga bisa didapatkan oleh laki-laki tanpa meninggalkan tugas utama perempuan sebagai istri setia mendampingi suami, bertanggung jawab di dalam merawat dan mendidik putra-putrinya,"Â katanya.
Â
IPPNU, jelasnya, merupakan wadah bagi para santri dan pelajar putri belajar beroganisasi  mempersiapkan diri menjadi kader perempuan Islam yang siap berkiprah untuk negeri.
Â
Duta Besar Indonesia untuk Republik Demokratik Rakyat Aljazair itu juga menjelaskan bahwa Majelis Alumni IPPNU hadir untuk berkontribusi bersama dalam mewujudkan kemaslahatan bagi masyarakat, selain untuk wadah silaturahim antaralumni yang pernah berorganisasi di IPPNU.
Â
"Mari kita lanjutkan kiprah kuncup melati yang sekarang telah mekar berseri, untuk senantiasa menebarkan wangi, melalui visi misi dan program kerja yang sinergi,"Â ujarnya.
Â
Ia juga mengajak semua alumni IPPNU untuk saling melengkapi dalam menggerakkan wadah tersebut dengan bekal pengalaman masing-masing.
Safira juga mengatakan bahwa Majelis Alumni IPPNU memiliki akronim tersendiri, yakni Alia, yakni kependekan dari Alumni IPPNU Indonesia. Selain kependekannya, diksi tersebut juga dipilih karena memiliki arti perempuan luhur dengan cita-cita kiprah baik untuk negeri.
Â
Kegiatan ini dilanjutkan dengan Diskusi tentang Pendidikan yang diisi oleh Ketua PBNU Bidang Pendidikan Hanif Saha Ghafur. Hadir juga para mantan ketua umum IPPNU dari masa ke masa, para aktivis IPPNU dan pelajar putri di wilayah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.
Â
Pewarta: Syakir NF
Editor: