Daerah

IPNU-IPPNU di Mojokerto Berdayakan Ekonomi dengan Pohon Pisang

Sen, 3 Februari 2020 | 03:00 WIB

IPNU-IPPNU di Mojokerto Berdayakan Ekonomi dengan Pohon Pisang

Penanaman pohon pisang oleh sejumlah kader PAC IPNU-IPPNU Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. (Foto: NU Online/Syaiful Alfuat)

Mojokerto, NU Online
Indonesia kaya dengan lahan dan tanaman produktif. Yang harus dilakukan adalah memanfaatkan potensi tersebut dengan sebaik mungkin. Bahkan bila dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin akan menghasilkan.
 
Karena itu Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur mengadakan kegiatan unik. Yakni wakaf pohon pisang. 
 
Ratusan pohon pisang ditanam bersama oleh segenap pengurus PAC IPNU IPPNU Jatirejo Mookerto ini yang dilakukan di pekarangan rumah warga NU di Desa Bleberan, Jatirejo, Ahad (2/2).
 
Ketua PAC IPNU Kecamatan Jatirejo, Muhammad Muammar menuturkan bahwa kegiatan diadakan dalam rangka Rencana Tindak Lanjut atau RTL dari kegiatan Latihan Kader Muda (Lakmud) yang telah dilaksanakan beberapa hari lalu. 
 
“Kami berharap agar kegiatan ini dapat menunjang perekonomian kas PAC IPNU dan IPPNU Jatirejo Mojokerto dalam mengarungi periode saat ini,” katanya.
 
Muammar juga berharap agar kegiatan tidak sampai di sini saja, namun berkelanjutan hingga ke kepengurusan ranting untuk kemandirian ekonomi organisasi.
 
“Kami menginginkan agar kegiatan ini terus berkembang, tidak hanya penanaman pohon pisang, melainkan juga dengan penanaman sayur-sayuran seperti lombok, sawi, terong dan sebagainya,” ungkapnya. 
 
Sehingga diharapkan dari kegiatan tersebut akan menghasilkan produk-produk unggulan dari beberapa hasil panen seperti pembuatan keripik pisang, kue pisang maupun roti pisang.
 
Rencana ke depan, Muamar selaku Ketua PAC IPNU Jatirejo fokus penanaman pohon pisang dan aneka sayuran lain. Kemudian ditata sistem pengelolaan yang baik ketika sudah ada hasilnya.
 
“Selain sebagai kemaslahatan organisasi, kegiatan ini bertujuan untuk membekali masing-masing kader untuk selalu peduli dengan keadaan alam sekitar, menambah keterampilan dan kreativitas dalam mengelola tanaman dan pemanfaatan hasil panen,” terang Muammar.
 
Dengan kader yang terampil dan kreatif, pelajar NU nantinya akan menghasilkan kader unggul dari berbagai bidang, terutana dalam mengelola pertanian. Apalagi nantinya dapat dijadikan olahan yang akan menunjang perekonomian organisasi.
 
“Olahan hasil panen ini rencananya akan dijual di tempat wisata-wisata yang ada di Jatirejo untuk dijadikan oleh-oleh,” ungkap Muammar.
 
Tohir, sebagai kader berkomentar bahwa kegiatan ini aneh. Tapi dari keanehan itu bisa sadar bahwa banyak bibit pisang dan pohon yang murah namun dapat dimanfaatkan dengan baik untuk kemaslahatan organisasi. 
 
“Karena di Jatirejo sendiri ini, masih banyak lahan yang bisa dimanfaatkan,” katanya. 
 
 
Kontributor: Syaiful Alfuat
Editor: Ibnu Nawawi