Probolinggo, NU Online
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengambil sikap tegas terhadap pengurusnya yang terlibat dalam pemenangan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) mendatang. Pengurus yang tercatat sebagai tim sukses (timses) pada pilpres, diminta nonaktif dari kepengurusan setidaknya hingga pilpres berakhir.
<>
Hal itu ditegaskan oleh Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, Jumat (6/6). “Apakah mendukung mengatasnamakan NU atau atas nama pribadi, tetap harus nonaktif dari kepengurusan,” ujarnya.
Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo ini sudah mengantongi nama sejumlah pengurus yang tercatat sebagai tim sukses. Hanya saja, Kiai Mutawakkil ini belum membeberkan siapa saja nama pengurus tersebut. Termasuk dari pengurus cabang mana yang terlibat dalam politik praktis tersebut.
Surat nonaktif itu diharapkan Kiai Mutawakkil diajukan kepada PWNU Jawa Timur, berikutnya PWNU segera menerbitkan SK (Surat Keputusan) nonaktif pengurus. “Pasca pilpres bisa aktif menjadi pengurus lagi,” jelasnya.
Kiai Mutawakkil menegaskan bahwa NU tetap memberikan kebebasan kepada semua warga NU untuk menentukan sikap dan pilihannya sendiri, baik memilih capres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa maupun Jokowi-Jusuf Kalla.
“Silakan kepada siapa saja dukungan diberikan. Yang penting dalam pilpres mendatang warga NU tidak golput. Sebab pilihan Nahdliyin sangat menentukan masa depan bangsa Indonesia untuk lima tahun mendatang,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
4
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
6
Tuntutan Tak Diakomodasi, Sopir Truk Pasang Bendera One Piece di Momen Agustusan Nanti
Terkini
Lihat Semua