Nasional

JS Khairen Tulis Cerpen Bisik-bisik Bantal David Bagian 2: Uang Ratusan Triliun Jadi Sorotan

Sen, 3 April 2023 | 11:00 WIB

JS Khairen Tulis Cerpen Bisik-bisik Bantal David Bagian 2: Uang Ratusan Triliun Jadi Sorotan

Crystalino David Ozora sedang berada di kursi roda, ditemani tim medis. (Foto: Twitter JS_Khairen)

Jakarta, NU Online 
Novelis JS Khairen kembali membuat cerita pendek atau ia menyebutnya cerita super pendek untuk Crystalino David Ozora, yang sudah lebih dari 40 hari masih dirawat di rumah sakit. 


Cerpen itu berjudul 'Bisik-bisik Bantal David bagian 2' yang ditulis JS Khairen melalui twitter, pada Senin (3/4/2023) pagi. 


Cerita ini merupakan kelanjutan dari cerpen Bisik-bisik Bantal David bagian pertama yang ditulisnya pada Senin, 13 Maret 2023 lalu. 


"Cerita super pendek ini lagi-lagi, seperti bagian sebelumnya, didedikasikan untuk David Ozora," kata Penulis Novel Bungkam Suara itu.


Di dalam cerita Bisik-bisik Bantal David ini, JS Khairen memerankan bantal sebagai tokoh utama. Ia menggunakan sudut pandang orang pertama dengan cerita yang diungkapkan langsung oleh bantal. 


Tetapi pada cerpen bagian kedua ini, JS Khairen mengganti latar belakang suasana yakni saat bantal itu sedang berada di dalam ruang penatu (laundry) bersama sarung bantal, kain, dan selimut yang sedang dicuci.  


Pembicaraan bantal dengan selimut dan sarung bantal itu menguak kisah David, seorang anak kecil yang mampu membuat negeri ini heboh dan berhasil membikin uang triliunan rupiah jadi sorotan publik. 


Bahkan, seluruh berita di media-media massa dipenuhi dengan kabar David. Semua orang membincang tentang David, anak kecil yang terkulai lemas berhari-hari di rumah sakit tetapi mampu mengalahkan dan menghancurkan para raksasa. 


Berikut cerpen Bisik-bisik Bantal David bagian 2 yang ditulis oleh JS Khairen untuk David Ozora. 


Bisik-bisik Bantal David - Part 2

Beberapa waktu belakangan aku sedih, sekaligus senang. Senang karena David sudah siuman, bisa berdiri, berinteraksi dengan orang, berpindah ke sana ke mari karena harus tes ini-itu. Sedih karena, ya dia tak sepanjang hari lagi bersamaku.


Oh ya, aku adalah bantal yang menemani kepala David. Jika kalian mendengar ceritaku di bagian pertama, maka ini aku bantal yang sama.


"Wah kejadian David benar-benar membongkar banyak hal," bisik sarung bantal lain, saat kami berjumpa di penatu rumah sakit.


Aku tak terlalu mengerti, masih mencoba mencerna.


“Kau beruntung sekali jadi bantal untuknya! Anak itu sambil tertidur saja, banyak yg berhasil ia tumbangkan. Kau tahu? Ada sekampung pejabat di negeri ini yg rebah. Negara ini sedang bersih-bersih, persis seperti kita di mesin cuci ini,” kata kain dan bantal lain tak kalah antusias.


“Ma… maksud kalian apa?” 


"Euhhh, itu yang ratusan triliun sedang jd sorotan, efek bola salju dari kejadian David kecil," celetuk selimut di mesin cuci berbeda.


Aku mulai menemukan hubungan-hubungan dari cerita mereka.


Sembari kami dicuci, seorang petugas penatu tampak hendak bersantai sejenak. Ia ambil kursi, membuka ponselnya, dan kami mengintip apa yang muncul di ponsel petugas penatu ini. Rupanya ia sedang menonton berita-berita.


“Ha? Aku tak salah lihat?” 


Petugas itu terus menggeser ke berita-berita lain. Aku pun ikut tertegun. Seisi layar ponselnya, berita tentang David terus. Lebih tepatnya, berita-berita tentang pajak, bea cukai, pejabat pamer, gesekan-gesekan tentang undang-undang, dan seterusnya yang jika aku hubungkan, semuanya terpantik karena kejadian David.


Saat aku diobok-obok dalam mesin cuci ini, sesuatu yang hangat menetes dari kelopak mataku. Ternyata benarlah cerita nenek moyang para bantal itu (di dalam cerpen bagian 1), bahwa Nabi Daud (David dan Goliath) yang kecil itu, bisa mengalahkan para raksasa. 


Ia yang tak dipercaya ikut perang awalnya, malah dengan cerdas berhasil menumbangkan musuh-musuh yang amat menakutkan. Ah, jika pagi ini kalian terbangun dan melihat bantal kalian, maka terus kirimlah seutas doa untuk David.


Daud yang perkasa itu, sekarang sudah terus membaik dan tetap butuh tempaan doa banyak orang. Zirah besinya mulai kembali kokoh sedikit demi sedikit. Bantu doakan terus. Kita barangkali tak kenal dia. Tapi di genggaman tangannya, sedang ada yang sama-sama kita tengah perjuangkan.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Syamsul Arifin