Nasional

Juara MQK Putri Didominasi dari Luar Jawa, Ini Kata Ning Nawal

Sab, 21 Januari 2023 | 21:00 WIB

Juara MQK Putri Didominasi dari Luar Jawa, Ini Kata Ning Nawal

Ning Nawal saat ditemui usai agenda Final MQK Kategori Putri di Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan, Solo, pada Kamis (19/1/2023). (Foto: NU Online/Kholil)

Surakarta, NU Online

Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK) kategori santri putri Pekan Olahraga dan Seni Nahdlatul Ulama (Porseni NU) dijuarai oleh para peserta yang berasal dari kontingen di luar Jawa yakni Bali, Lampung, dan Kalimantan Barat.


Juara 1 diraih oleh Robiatul Adawiyah dari Bali, juara 2 Nisa Marcelia dari Lampung, dan juara 3 Nikmatil Maulida dari Kalimantan Barat. Para peserta ini membaca kitab Fathul Muin pada babak final.


Salah satu Dewan Juri MQK Putri Porseni NU Hj Nawal Nur Arafah (Ning Nawal) mengatakan bahwa gelaran MQK yang dijuarai oleh para peserta kontingen dari luar Jawa merupakan gebrakan baru di NU.


"Ini salah satu gebrakan baru. Biasanya Jawa Tengah dan Jawa Timur itu masuk ke final, ternyata hari ini tidak. Kita di 5 peserta yang masuk ke final ini tidak ada yang dari Jawa, baik Jateng atau Jatim," kata Ning Nawal sebagaimana video yang dirilis Youtube NU Online, pada Jumat (20/1/2023).


Ia berharap, MQK bisa memberikan semangat kepada para santri dan remaja NU untuk terus bisa berkembang. Buktinya, memang bisa karena saat ini generasi perempuan NU benar-benar memiliki kapabilitas dalam membaca kitab.


"Terbukti hari ini, Fathul Muin saja dengan bacaan yang bagus. Kemudian ketika ditanya tentang kaitan dengan ushul fiqihnya dia juga bisa menjawab," kata Ning Nawal, istri Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen Zubair itu.


Ia memastikan bahwa para juara MQK di Porseni NU ini kelak akan menjadi generasi ulama perempuan. Diharapkan bisa menular kepada santri-santri NU yang lain.


Ning Nawal menjelaskan, peserta dari Bali yang berhasil menjadi juara 1 MQK Putri itu bacaannya terhadap kitab Fathul Muin sangat sempurna, begitu pun pemahaman terhadap teks yang dibaca itu.


"Semoga MQK pada kegiatan Porseni NU ini bisa membangkitkan semangat para generasi putri NU untuk terus mengaji kitab-kitab turats yang ada," harap Ning Nawal.


Sementara itu, Juara 1 MQK Putri asal Bali Robiatul Adawiyah mengaku sempat grogi. Lebih-lebih saat awal-awal mengikuti Porseni NU ini yang mempertemukan para peserta dari seluruh Indonesia.


"Kalau perasaan ikut lomba itu grogi, apalagi waktu kemarin sempat ngumpul dan tidur kumpul bareng, merasa wow ini orang se-Indonesia, saya orang kayak gini bisa nggak kira-kira ikut lomba? Ternyata ya beginilah," kata Robiatul Adawiyah.


Dalam mengikuti Porseni NU 2023 cabang seni MQK ini, ia mengaku terus melatih diri agar tidak mudah grogi ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan dari dewan juri. Ia juga mengaku lebih giat belajar lagi.


"(Dapat) pertanyaan dari Pak Moqsith (Katib PBNU KH Moqsith Ghazali), sempat grogi, tapi akhirnya bisa dijawab," pungkas Robiatul Adawiyah.


Sebagaimana diketahui, kegiatan Porseni NU telah resmi ditutup pada Sabtu (21/1/2023) siang di GOR Sritex Arena, Surakarta, Jawa Tengah. Porseni NU 2023 ini digelar dalam rangka Harlah 1 Abad NU.


Terdapat 4 cabang olahraga dan 3 seni yang dipertandingkan dalam Porseni NU ini yakni sepak bola, bola voli, bulu tangkis, pencak silat, MTQ, MQK, dan lomba menghafal kitab Alfiyah.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Muhammad Faizin