Nasional

Jumaah Nyantri, Program Unik dan Ikonik Uninus Bandung

Jum, 5 Mei 2023 | 22:00 WIB

Jumaah Nyantri, Program Unik dan Ikonik Uninus Bandung

Sivitas akademika mengenakan busana Jumaah Nyantri pada Jumat (5/5/2023). (Foto: dokumentasi Uninus)

Bandung, NU Online

 

Jumaah nyantri menjadi program ikonik yang dihadirkan oleh Universitas Islam Nusantara (Uninus) dalam menciptakan kampus unggul. Hal ini dilakukan melalui perubahan yang progresif seiring dengan perubahan era teknologi serta komunikasi yang ada saat ini.

 

Era milenial dan modern tak menyurutkan Uninus Bandung untuk memunculkan identitas intelektual umat Islam dalam sebuah sivitas akademik melalui simbol busana yang biasa dikenakan para santri yakni baju muslim dan sarung, lengkap dengan kopiah untuk laki-laki.

 

Sebelumnya, ikonik momen yang juga dilakukan Uninus adalah “Rabu Nyunda” yang dimaksudkan untuk kembali mengingat nilai budaya yang dimili tanah pasundan dan kegiatan tersebut juga juga telah dilakukan sejak lama orang para tetua (orang tua) di Jawa Barat. Kini, “Jumaah Nyantri” menjadi ikonik susulan setelah “Rabu Nyunda”.

 

Rektor Uninus Prof Obsatar Sinaga menjelaskan bahwa hal itu diterapkan karena terinspirasi pada pimpinan yayasan yang tidak lain para kiai yang kesehariannya menggunakan sarung. 

 

“Uninus kini akan semakin memperlihatkan identitas intelektual keislamannya dimulai dengan cara berpakaian khas Muslim di Nusantara, ” jelas Prof Obi, panggilan akrab Rektor Uninus, pada Jumat (5/5/2023).

 

Menurutnya, Uninus saat ini sedang menguatkan ciri keislamannya yang sudah melekat sejak 60 tahun yang lalu. “Sudah selayaknya marwah tersebut menjadi bagian dari ruh Uninus. Uninus harus menjadi role model pemikiran, pemahaman dan pengalaman ajaran-ajaran yang mencerminkan identitas islam yang moderat, ” jelasnya.

 

Edaran Rektor untuk Jumaah Nyantri

 

Program “Jumaah Nyantri” juga ini diluncurkan melalui Edaran Rektor Uninus Nomor 503/UNINUS.R/SU/TA/2023.

 

Ketua Pengurus dan Pembina Yayasan Uninus pun merespon baik saat seluruh sivitas akademika menggunakan pakaian layaknya di lingkungan pesantren. Harapanya tentu bisa selalu istiqamah dan menjadi cerminan bagi institusi pendidikan tinggi lainya.

 

Jumaah Nyantri merupakan langkah terobosan yang dilakukan rektorat, dan Prof Obi memastikan bahwa Universitas Islam Nusantara di Bandung akan mengimplementasikan pendekatan pembelajaran yang relevan dengan dunia karir saat ini berlandaskan Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah.

 

“Upaya kolaboratif yang terus dijalankan oleh berbagai institusi maupun lembaga akademik, semoga Uninus bisa menjadi kampus Islam terbaik di Indonesia,” harap Guru Besar Hubungan Internasional itu.

 

Editor: Syakir NF