Nasional

Kaleidoskop 2023: ASEAN IIDC, Upaya PBNU Membangun Harmoni di Kawasan Asia Tenggara

Rab, 20 Desember 2023 | 09:00 WIB

Kaleidoskop 2023: ASEAN IIDC, Upaya PBNU Membangun Harmoni di Kawasan Asia Tenggara

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat berfoto bersama para tokoh agama di Asia Tenggara dan negara-negara sahabat usai pembukaan ASEAN IIDC di Jakarta, Senin (7/8/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menginisiasi forum dialog antaragama dan antarbudaya di tingkat Asia Tenggara. Konferensi itu disebut ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (IIDC).


Agenda yang digelar di Hotel Ritz Carlton Jakarta, pada Senin (7/8/2023) lalu itu dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan mengusung tema ASEAN Shared Civilizational Values: Building an Epicentrum of Harmony to Foster Peace, Security, and Prosperity.


ASEAN IIDC merupakan bagian dari penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang digelar pada 5-7 September 2023. Forum dialog para pemimpin-pemimpin agama itu menghadirkan puluhan pembicara dengan jumlah partisipan sekitar 200 orang dari kawasan ASEAN, Timor, Leste, dan ASEAN Plus.


Konferensi ini bertujuan memobilisasi dan memfasilitasi para pemimpin budaya dan agama di kawasan ASEAN dalam memupuk prinsip-prinsip dan penghormatan terhadap pluralisme yang sejalan dengan implementasi Deklarasi Budaya Pencegahan ASEAN.


Tak hanya pemuka agama-agama, konferensi ini juga melibatkan organisasi massa dan akar rumput di seluruh kawasan ASEAN dalam membangun konsensus mengenai nilai-nilai dan aturan bersama yang penting untuk dipertahankan.


Pembahasan dalam konferensi ini terbagi dalam tiga panel diskusi dengan topik yang variatif meliputi; (1) Menemukan kembali dan menghidupkan kembali prinsip persatuan dalam keberagaman di ASEAN dan di seluruh Indo-Pasifik; (2) Membangun konsensus masyarakat mengenai nilai-nilai moral dan spiritual bersama melalui pendidikan agama, budaya, dan karakter, untuk menumbuhkan keharmonisan sosial, perdamaian, kemakmuran, dan kesejahteraan lingkungan di seluruh ASEAN; dan (3) Gerakan Nilai-Nilai Peradaban Bersama: Melestarikan dan memperkuat tatanan internasional berbasis aturan yang didasarkan pada etika universal dan nilai-nilai kemanusiaan.


Konferensi ini menghasilkan poin-poin deklarasi ASEAN IIDC Jakarta 2023 tentang kerja sama antarpemerintah sebagai berikut:

 
  1. Berkomitmen untuk membantu mengembangkan dan menerapkan prakarsa konkret dan kebijakan pemerintah yang akan membangun jembatan saling pengertian dan saling menghormati antara masyarakat dan budaya ASEAN, kawasan Indo-Pasifik, dan dunia pada umumnya;
  2. Mengundang pemerintah dan lembaga masyarakat sipil untuk membantu memproyeksikan soft power budaya dan agama ASEAN secara global, melalui Gerakan untuk Nilai-Nilai Peradaban Bersama yang berupaya melestarikan dan memperkuat tatanan internasional berbasis aturan yang didirikan berdasarkan etika universal dan nilai-nilai kemanusiaan;
  3. Menyatakan dukungan penuh kami terhadap Keketuaan Pemerintah Indonesia di ASEAN 2023, termasuk upaya untuk memastikan agar Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara tetap kredibel, relevan, dan bermanfaat bagi rakyatnya, kawasan, dan dunia pada umumnya, sambil terus berfungsi sebagai pusat pertumbuhan dan kemakmuran;
  4. Menyampaikan apresiasi kami kepada Pemerintah Indonesia atas dukungannya dalam menyelenggarakan Konferensi Dialog Antarbudaya dan Antaragama ASEAN (IIDC) sebagai salah satu dari beberapa acara publik yang diadakan di bawah Keketuaan ASEAN Indonesia pada tahun 2023;
  5. Menekankan pentingnya mekanisme reguler yang dilembagakan untuk membahas dan mempromosikan kerja sama antarbudaya dan antaragama di Asia Tenggara, dan menjajaki kemungkinan jalan dalam struktur ASEAN untuk membentuk Konferensi Dialog Antarbudaya dan Antaragama ASEAN sebagai forum tahunan, untuk memfasilitasi kerja sama yang sedang berlangsung antara individu, komunitas agama, organisasi masyarakat sipil, outlet media, dan pemerintah di seluruh ASEAN, Negara Anggota ASEAN Plus, dan seterusnya.