Kang Said: Jangan Ada Dualisme Pendidikan
NU Online · Senin, 17 September 2012 | 01:59 WIB
Cirebon, NU Online
Sejak dulu Indonesia dianggap masih merawat pemisahan antara pendidikan agama dan pendidikan umum. Akibat dualisme ini pengetahuan anak didik menjadi terbatas pada spesifikasi tertentu dan meninggalkan yang lain. Pemerintah harus segera membuat solusi atas persoalan ini.
<>
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyampaikan hal itu di hadapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Muhammad Nuh dalam Ceramah dan Dialog Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2012 di Pondok Pesantren Kempek Cirebon, Ahad (16/9) malam.
Kang Said merasa prihatin, kebanggaannya terhadap corak keislaman Indonesia di depan komunitas internasional tak seiring dengan kebanggaanya terhadap pendidikan yang dualistik ini. “Jadi akan terjadi sampai kapan. Ini jelas warisan Belanda,” ujar Kang Said.
Selain dualisme pendidikan, kiai asal Cirebon ini juga mengingatkan akan pentingnya kesejahteraan bagi para guru agama. Dibanding guru pelajaran umum, guru agama dinilai lebih layak untuk mendapatkan kehidupan ekonomi yang cukup.
Nuh menimpali, dualisme tersebut terkait dengan sejarah panjang republik ini. Yang perlu dilakukan sekarang adalah membuat jembatan yang dapat menghubungkan dua tubuh pendidikan, yang agama dan umum. “Kita upayakan pendidikan yang integral,” katanya.
Redaktur: Mukafi Niam
Penulis : Mahbib Khoiron
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
2
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
3
Nota Diplomatik Arab Saudi Catat Sejumlah Kesalahan Penyelenggaraan Haji Indonesia, Ini Respons Dirjen PHU Kemenag
4
Houthi Yaman Ancam Serang Kapal AS Jika Terlibat dalam Agresi Iran
5
Menlu Iran Peringatkan AS untuk Tanggung Jawab atas Konsekuensi dari Serangannya
6
PBNU Desak Penghentian Perang Iran-Israel, Dukung Diplomasi dan Gencatan Senjata
Terkini
Lihat Semua