Nasional

Katib Syuriyah Yakinkan Majelis Taklim At-Taqwa Bengkulu soal Amaliah NU

Sel, 5 November 2019 | 16:45 WIB

Katib Syuriyah Yakinkan Majelis Taklim At-Taqwa Bengkulu soal Amaliah NU

Katib Syuriyah PBNU H Nurul Yaqin Ishaq menerima cinderamata dari Majelis Taklim At-Taqwa Bengkulu di Gedung PBNU Jakarta, Selasa (5/11). (Foto: NU Online/Syakir NF)

Jakarta, NU Online
Akhir-akhir ini masih ada orang yang membidahkan berbagai amaliah tradisi Nahdlatul Ulama, seperti tahlilan, marhabanan, dan manaqiban. Mereka beranggapan bahwa hal tersebut tidak dipraktikkan oleh Rasulullah saw. Padahal, hal tersebut tidak benar.
 
Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Nurul Yaqin Ishaq mengatakan, Allah Swt. memerintahkan langsung melalui Al-Qur’an surat Muhammad ayat 19. Hal itu disampaikan kepada jamaah Majelis Ta'lim At-Taqwa Bengkulu yang tengah sowan ke PBNU di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, pada Selasa (5/11).
 
Ayat tersebut juga memerintahkan agar memohon ampunan atas segala dosa yang telah dilakukan oleh diri sendiri dan bagi orang-orang beriman. “Perintah Allah supaya kita mohon ampun atas dosa-dosa kita. Kita juga diperintah oleh Allah untuk memohonkan ampun atas dosa-dosa mukmin dan mukminat,” katanya di Masjid An-Nahdlah, PBNU.
 
Ia menegaskan bahwa jika ada yang mengatakan semua amaliah yang dipraktikkan oleh warga Nahdliyin bidah itu tidak benar. Sebab, hal tersebut sudah ada dalilnya dari Al-Qur’an mengingat isi dari tahlilan adalah membaca Al-Qur’an, kalimah tayyibah, shalawat, hingga istighfar.
 
Para jamaah juga diyakinkan bahwa kita, warga Nahdliyin, adalah orang yang benar. “Kita sudah waktunya untuk semakin meyakini bahwa kita ini ashabul haq, bahwa kita ini sudah berjalan on the track,” tegasnya.
 
Sebab, praktik ibadah yang sudah kita lakukan sudah jelas tidak keluar dari tuntunan Kanjeng Nabi Muhammad saw. “Semua amaliah kita itu sudah pasti ada tuntunannya Harus kita yakini betul. Jangan ada keraguan sedikit pun. Kita tetap yakin dengan tahlilan. Kita yakin manakiban ada dalil dan dasarnya,” imbuh Nurul Yaqin.
 
Sementara itu, Ustadz Jhon Sarmin, kepala rombongan, menyampaikan bahwa kedatangan mereka untuk menyambung silaturahim, persaudaraan dengan para ulama Nahdlatul Ulama, danngalap berkah, serta pengetahuan keislaman dan ke-NU-an.
 
“Silaturahim menyambung persaudaraan dengan para ulama, khususnya NU. Kita ingin ngalap berkah dari para ulama di sini. Butuh pencerahan islami dan wawasan NU agar hidup kami bisa terarah dengan baik,” katanya.
 
Pengetahuan Islam ala NU ini penting guna memahami Islam yang benar-benar lurus dan rahmat sesuai dengan konteks keindonesiaan saat ini.
 
Ia juga mengatakan bahwa esok pagi, perjalanan akan dilanjutkan dengan bertemu Ustadz Maulana, berkunjung ke PP Muslimat Nahdlatul Ulama, dan Masjid KH M Hasyim Asy’ari.
 
Pewarta: Syakir NF
Editor: Musthofa Asrori