Nasional

Kebencian, Faktor Utama Penyulut Intoleransi

NU Online  ·  Sabtu, 11 Agustus 2018 | 14:45 WIB

Tangerang Selatan, NU Online
Penulis buku (In)Toleransi: Memahami Kebencian dan Kekerasan Atas Nama Agama Alamsyah M Ja’far mengatakan, kebencian (hatred) merupakan faktor utama dari sikap intoleransi. 

Seorang peneliti dari Universitas Standford Eran Halperin, lanjut Alamsyah, melakukan sebuah penelitian terkait sikap intoleransi warga Israel. Ada tiga faktor utama yang diujikan, yaitu kebencian (hatred), perasaan takut (fear), dan perasaan terancam (threat). Pertanyaannya pun bervariasi, mulai dari boleh tidaknya warga non-Yahudi duduk di parlemen hingga menjadi perdana menteri Israel.    

“Setelah diuji, faktor utama dari intoleransi adalah kebencian atau hatred terhadap kelompok tertentu,” kata Alamsyah dalam diskusi di Sekretariat Islam Nusantara Center (INC), Ciputat, Tangerang, Sabtu (11/8).

Memang, perasaan takut dan terancam tidak secara langsung mempengaruhi sikap atau tindakan intoleran. Akan tetapi, keduanya menyebabkan kebencian dan kebencian menyulut intoleransi.

Alamsyah menjelaskan, kebencian sendiri dipengaruhi beberapa hal diantaranya kurangnya informasi yang diterima, minimnya perjumpaan dengan kelompok lain, dan lain sebagainya. Sehingga ini yang menyebabkan orang yang tidak pernah bertemu langsung dengan kelompok tertentu, tapi dia sangat benci terhadap kelompok tersebut.

“Kenapa sekarang banyak orang yang benci terhadap Komunis atau PKI dan Yahudi? Padahal mereka belum pernah tatap muka dan bertemu,” tanyanya.

“Jika mereka sudah bertemu, mungkin kebencian berkurang. Maka perjumpaan penting sekali untuk mengurangi bias-bias yang ada,” tambah Dosen UIN Jakarta ini. (Muchlishon)