Keistimewaan Bulan Oktober menurut KH Maimoen Zubair
-
Ahmad Hanan
- Rabu, 12 Oktober 2022 | 09:30 WIB
Jakarta, NU Online
KH Maimoen Zubair mengatakan bahwa Oktober merupakan bulan yang istimewa. Tidak hanya bagi bangsa Indonesia saja, menurut Mbah Moen, bulan Oktober juga memiliki nilai historis bagi umat Islam.
Hal ini sebagaimana yang pernah dijelaskan oleh Pendiri Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang ini dalam video berjudul “Keistimewaan Bulan Oktober dan Keterkaitannya Dengan Islam | Syaikhina KH. Maimoen Zubair” yang diunggah oleh kanal YouTube ppalanwarsarang.
“Alhamdulillah saudara-saudara sekalian yang saya hormati, kita sekarang ada di bulan Oktober. Bulan Oktober merupakan bulan peringatan Nabi memulai menancapkan tonggak perjuangan yang dimulai dari Kota Madinah Al-Munawwarah,” tutur Mbah Moen.
“Nabi hijrah bertepatan pada bulan Oktober. Ini indahnya,” lanjutnya.
Kiai kelahiran Rembang, 28 Oktober 1928 ini melanjutkan penjelasannya, bahwa bulan Oktober adalah bulan untuk mencanangkan perjuangan dan memperjuangkan tanah air.
“Yang mana hukumnya (memperjuangkan tanah air) menurut agama Islam itu wajib,” ungkapnya.
Mbah Moen juga memberikan penjelasannya mengenai maksud dari permulaan bulan Oktober dalam Islam.
“Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: Lamasjidun ussisa ‘alat taqwaa min awwali yaumin ahaqqu an taquuma fiih. Bahwasanya masjid yang dibangun atas asas taqwa, itu lebih berhak, harus kita peringati dan harus kita teruskan,” bebernya.
“Kapan masjid itu diperjuangkan? Min awwali yaumin, yaitu hari pertama Nabi sampai di Madinah, yang bertepatan dengan 1 Oktober,” tambahnya.
Mbah Moen juga menyatakan rasa syukurnya. Hal ini dikarenakan Indonesia bisa bangkit karena adanya anak-anak muda yang mau berjuang.
“Alhamdulillah, bahwa Indonesia benar-benar menjadi negara yang kebangkitannya dari anak-anak muda,” tukasnya.
“Jadi benar apa yang difatwakan oleh Nabi, Man syabba ‘ala syai`in syaaba alaih. Orang itu lihatlah dari masa mudanya, bangsa Indonesia bangkit karena ada sumpah pemuda. Bulan apa? Oktober,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu juga, Mbah Moen juga menjelaskan makna Hari Santri. Menurutnya, Hari Santri itu memiliki makna yang besar sebab memperingati fatwa ulama.
“Hari santri bukan berarti makna yang kecil, tapi memiliki makna yang besar (luas). Sebab hari santri itu memperingati fatwa ulama. Hukum menjunjung dan membela tanah air adalah fardlu ain,” jelas Mbah Moen.
Kontributor: Ahmad Hanan
Editor: Syakir NF
Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
Terkait
Nasional Lainnya
Terpopuler Nasional
-
1
-
2
-
3
-
4
-
5
-
6
-
7
-
8
-
9
Rekomendasi
topik
Opini
-
- Ahmad Rifaldi | Sabtu, 3 Jun 2023
Kritik Sayyid Usman soal Nasab dan Pandangannya tentang Ahlul Bait
-
- Muhammad Syakir NF | Jumat, 2 Jun 2023
Kesetaraan di Pesantren dalam Film Hati Suhita
-
- Arief Rosyid Hasan | Kamis, 1 Jun 2023
Ekologi Spiritual: Merawat Jagat, Mereformasi Bumi
Berita Lainnya
-
Tahun 2022, 45 Ribu Warga Terima Manfaat TJSL Pertamina
- Nasional | Kamis, 8 Jun 2023
-
Penyediaan Lapangan Kerja Jadi Tantangan Besar Indonesia
- Ketenagakerjaan | Rabu, 7 Jun 2023
-
Alasan PCINU Kaohsiung Taiwan Undang Gus Kautsar di Harlah Ke-5
- Internasional | Rabu, 7 Jun 2023
-
Melihat UMKM Binaan Pertamina di Sukabumi: Dari Bengkel Rumahan ke Jual Beli Kendaraan
- Nasional | Rabu, 7 Jun 2023
-
Kunjungi Siskohat, Irjen Kemenag Pertegas Pelayanan Haji Dilakukan Seoptimal Mungkin
- Nasional | Senin, 5 Jun 2023
-
Lantik Auditor, Irjen Harap Jadi Pemecah Masalah
- Nasional | Senin, 5 Jun 2023
-
Pertamina Dukung Penyelenggaraan 'Lagi-Lagi Tenis' Bersama Rans Entertainment
- Nasional | Ahad, 4 Jun 2023
-
Pemangku Kepentingan Bidang Ketenagkerjaan Deklarasikan Komitmen Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual
- Ketenagakerjaan | Kamis, 1 Jun 2023
-
Ajang Inovasi 2023, Pertamina Catat Penciptaan Nilai Hingga Rp12 Triliun
- Nasional | Kamis, 1 Jun 2023