Nasional HARLAH KE-88 GP ANSOR

Kelakar Gus Yaqut di Harlah Ansor: dari Suku Batak hingga Cak Nanto

Sen, 25 April 2022 | 13:01 WIB

Kelakar Gus Yaqut di Harlah Ansor: dari Suku Batak hingga Cak Nanto

Gus Yaqut dan Cak Nanto dalam sebuah acara.

Jakarta, NU Online

Acara Peringatan Hari Lahir ke-88 Gerakan Pemuda (GP) Ansor, pada Ahad (24/4/2022) berlangsung dengan penuh gelak tawa. Terutama saat Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor H Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) memulai pidato dengan menyapa para petinggi organisasi keagamaan. 


Di antara nama yang disebut dan disapa oleh Gus Yaqut adalah Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Muhammad Ryano Panjaitan dan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto (Cak Nanto).


Usai menyapa Ketum KNPI, Gus Yaqut kemudian memuji kehebatan orang dari suku Batak yang mampu menduduki jabatan strategis di dalam skala nasional, bahkan di jajaran kabinet kenegaraan.


Ia lalu menyebut kader Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang juga bersuku Batak yakni Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Banser Hasan Basri Sagala dan Timbul Pasaribu yang membuka Harlah ke-88 Ansor dengan melantunkan ayat suci Al-Qur’an.


“Banser juga punya kader dari Batak. Ada Hasan Basri Sagala-gala. Lalu ada Timbul Pasaribu yang tadi membaca Al-Qur’an, ini (Pasaribu) kalau di Ansor disebut thousand market,” kelakar Gus Yaqut, seluruh hadirin di ruangan pun tertawa.


Setelah itu, barulah Gus Yaqut menyapa dan mempersilakan Cak Nanto untuk berdiri. Ketum Pemuda Muhammadiyah itu pun berdiri dan melepaskan masker sehingga wajahnya terlihat oleh seluruh hadirin. Di sinilah kemudian gelak tawa seisi ruangan kembali pecah.


“Ini luar biasa. Ini (Cak Nanto) bukan dari Suku Batak. Dari namanya saja menipu. Sunanto tapi asalnya Madura. Jadi mungkin satu-satunya Madura yang Muhammadiyah ya Sunanto,” ucap Gus Yaqut sembari tertawa terbahak-bahak.


Gus Yaqut kemudian bercerita bahwa sebelum acara Peringatan Harlah ke-88 Ansor ini dimulai, ia sempat berbincang-bincang dengan Cak Nanto. Obrolan ini diungkap di depan orang banyak dan Cak Nanto pun terlihat tak kuasa menahan tawa.


“Ketika ngobrol sebelum acara dimulai, (Cak Nanto bertanya) mungkin nggak kalau Pemuda Muhammadiyah jadi banomnya Ansor saja? Karena rasa-rasanya sudah berat mengejar Ansor, sudah terlalu jauh,” kata Gus Yaqut, kembali tertawa.


Gus Yaqut pun menerima tawaran Cak Nanto itu dengan senang hati dan segala risiko yang akan ditanggung. Bahkan dengan nada guyon, Gus Yaqut pun akan menanggung ongkos Cak Nanto untuk mudik ke Madura.


Kemudian Gus Yaqut pun mengubah panggilan Cak Nanto menjadi Sahabat Sunanto. Panggilan akrab yang melekat bagi seluruh kader Ansor. Lalu Cak Nanto dipersilakan untuk mencalonkan diri menjadi ketua umum GP Ansor pada kongres mendatang.


“Itu artinya, kalau Sahabat Sunanto memang berkeinginan untuk bergabung menjadi badan otonom Ansor, dia memiliki kesempatan untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum nanti. Jadi kita buka lebar, silakan Sahabat Sunanto,” kata Gus Yaqut mengakhiri guyonannya, disambut tawa hadirin dan Cak Nanto yang wajahnya tampak memerah.


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad