Nasional

Kemenag Tegaskan Jadi Petugas Haji adalah Kepercayaan Negara

Ahad, 22 Mei 2022 | 23:00 WIB

Kemenag Tegaskan Jadi Petugas Haji adalah Kepercayaan Negara

Petugas Haji Indonesia. (Foto: Dok. MCH Kemenag/Ayu)

Jakarta, NU Online
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Prof Nizar Ali menegaskan bahwa penunjukan petugas merupakan kepercayaan dari negara. Karenanya, hal itu harus ditunaikan dengan sebaik-baiknya.


“Penetapan kalian sebagai petugas haji adalah kepercayaan dari negara. Jaga dan tunaikan amanah ini sebaik-baiknya. Tugas utama khadimul hujjaj al-indunisi,” kata Prof Nizar saat memberi sambutan penutup Bimbingan Teknis Petugas Jamaah Haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Ahad (22/5/2022).


Tugas yang diemban bukanlah dari kementerian tertentu. Sebab, petugas haji adalah tugas nasional. Karenanya, keseluruhan petugas merupakan satu kesatuan tim sehingga soliditas, konsolidasi, dan koordinasi adalah hal yang utama. “Tidak ada superman, yang ada adalah super team,” tegasnya.


Mantan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh ini meminta para petugas agar menghindari ego sektoral, dari kementerian a atau b. Semuanya sama. “Saya ini petugas haji Indonesia,” kata Prof Nizar.


Oleh karena itu, masing-masing harus bisa bahu-membahu bekerja sama dan bekerja bersama untuk menyukseskan penyelenggaraan haji tahun 1443 H.


Prof Nizar juga menyampaikan bahwa petugas haji harus menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-masing dengan saling bekerja sama. “Kalian semua tidak diperkenankan menyimpang dari tupoksi masing-masing, harus bekerja sama,” tandasnya.


Kecepatan dan ketepatan mengambil langkah atas beragam realitas persoalan yang dihadapi di lapangan, kata Prof Nizar, juga perlu dimiliki petugas haji.


Lebih lanjut, pria asal Jepara Jawa Tengah ini juga menegaskan bahwa tugas utama petugas haji adalah melayani jamaah haji. Pelayanan terhadap jamaah harus didahulukan daripada kepentingan pribadi.


Ia mencontohkan, ketika petugas hendak melaksanakan ibadah sunnah tertentu, sedangkan ada jamaah haji yang membutuhkan layanan, maka hal kedua harus lebih didahulukan. Ia meyakini, pahalanya yang diperoleh sama.


“Memiliki loyalitas dan dedikasi tinggi serta mementingkan kepentingan jamaah. Kepentingan utama jamaah,” tutur Prof Nizar.


Hal tersebut juga harus dilakukan dengan tulus ikhlas dengan penuh sikap ramah. “Siap memberi pelayanan ikhlas dan ramah,” ujar Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.


Hal lain yang tak boleh terlewat adalah mampu mengendalikan diri dan tidak emosional, serta memiliki inisiatif dan memberikan solusi dalam menghadapi persoalan di lapangan.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Musthofa Asrori