Nasional

Kerap Terima Ungkapan 'Selamat Ulang Tahun', Gus Mus Senang karena 2 Hal

Rab, 10 Agustus 2022 | 20:40 WIB

Kerap Terima Ungkapan 'Selamat Ulang Tahun', Gus Mus Senang karena 2 Hal

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). (Foto: Gus Mus Chanel)

Jakarta, NU Online
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) hari ini, Rabu (10/8/2022) berulang tahun. Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuth Thalibin ini lahir pada 10 Agustus 1944 di Rembang, Jawa Tengah kini usianya sudah 78 tahun.


Menurut pengakuan Gus Mus, tradisi perayaan ulang tahun untuknya tidak pernah dilakukan di keluarga besarnya. "Di keluarga kami sebenarnya tidak ada tradisi memperingati ulang tahun kelahiran," katanya sebagaimana status yang diunggah di sosial media miliknya. 


Kendati demikian, dirinya tak menampik bahwa banyak orang termasuk sahabatnya yang mengucapkan selamat setiap hari ulang tahun tiba. Ia senang karena ucapan tersebut menandakan bahwa banyak orang yang mendoakan kebaikan untuknya, sekaligus mengingatkannya akan usianya yang tak lagi muda.


"Aku senang bila kawan-kawanku mengucapkan selamat ulang tahun di hari yang diyakini sebagai hari kelahiranku. (Bahkan sering mereka mengadakan acara seremonial untuk itu). Aku senang karena pertama, itu berarti mereka mendoakan baik untukku; kedua, mengingatkanku akan kelanjutan usiaku.(Semangat hidup sering membuatku merasa selalu muda)," lanjutnya.


Gus Mus mengucapkan terima kasih kepada semua yang sudah mendoakan di ulang tahunnya. Ia juga berbalas doa untuk mereka yang telah memberikan doa kepadanya.


"Terima kasih kepada kawan-kawan dan semua yang mendoakan selamat di hari kelahiranku maupun di hari-hari yang lain. Semoga kalian sekeluarga dianugerahi Allah keselamatan dan kesejahteraan. WajazãkumuLlãhu ahsanal jazãa," ujarnya.


Berbeda dengan ulang tahun sebelumnya, 10 Agustus 2021. Saat itu Gus Mus meluncurkan buku berjudul Awas Manusia. Buku untuk konsumsi kalangan anak-anak ini adalah buah kreativitas sekelompok anak muda yang peduli terhadap pengembangan literasi anak-anak yang tergabung dalam komunitas Semesta Kreatif Alala. 


Menurut Gus Mus, buku tersebut juga pernah terbit pada tahun 1970-an oleh M Ustov Abi Sri, nama pena Gus Mus ketika itu.


Gus Mus adalah ulama yang bisa beradaptasi dengan perkembangan digital. Meski usianya tak lagi muda, Gus cukup aktif mengisi media sosial dengan tulisan-tulisan sarat hikmah yang dapat menginspirasi berbagai kalangan.


Dalam satu kesempatan, Gus Mus mengaku bahwa semua akun miliknya dipegang sendiri, tidak melibatkan pihak lain atau admin.


Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Kendi Setiawan