Nasional 1 ABAD NU

Ketua Lesbumi Sebut Pembentukan Komite Hijaz dan NU Ibarat Ayam dan Telur

Ahad, 5 Februari 2023 | 19:00 WIB

Ketua Lesbumi Sebut Pembentukan Komite Hijaz dan NU Ibarat Ayam dan Telur

Ketua Lesbumi KH Jadul Maula pada pembukaan Pameran Foto dan Dokumen Komite Hijaz di Surabaya, Ahad (5/2/2023). (Foto: NU Online/Saiful Amar)

Surabaya, NU Online
Pameran Foto dan Dokumentasi Komite Hijaz telah dibuka pada Ahad (5/2/2023). Gelaran ini menampilkan gabungan foto dan dokumentasi perjalanan ulama pendiri Nahdlatul Ulama ke tanah Hijaz atau Arab Saudi.


Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi), KH Jadul Maula, mengatakan bahwa sejarah berdirinya organisasi Nahdlatul Ulama tidak terlepas dari adanya pembentukan Komite Hijaz.


Kiai Jadul mengibaratkan kelekatan dari segi historis pembentukan Komite Hijaz dan organisasi Nadhlatul Ulama bagaikan ayam dan telur.


“Pembentukan Komite Hijaz dan Nahdlatul Ulama ini seperti ayam dan telur,” kata Kiai Jadul kepada NU Online di lokasi pameran yang digelar di Hotel Shangri-La, Surabaya, Jawa Timur.


Ia menjabarkan, Komite Hijaz merupakan cikal bakal kelahiran NU. Komite ini dibentuk dan dimotori oleh KH Abdul Wahab Hasbullah atas restu Hadratussyeikh KH Hasyim Asy’ari.


Tujuan Komite Hijaz sendiri adalah mengirimkan delegasi Ulama Indonesia menghadap Raja Arab Saudi Ibnu Sa’ud. Misi yang diemban para delegasi Komite Hijaz salah satunya adalah tentang menyampaikan risalah mengenai kebebasan bermazhab.


Sementara itu, kata Kiai Jadul, untuk memberangkatkan utusan ulama tersebut harus melalui sebuah lembaga formal yang resmi dan diakui.


Oleh karena belum adanya organisasi induk yang menaungi delegasi tersebut, lanjutnya, maka pada 31 Januari 1962 para ulama berembug dan membentuk organisasi induk untuk menaungi komite Hijaz. Organisasi itu kini dikenal dengan Nahdlatul Ulama yang berarti kebangkitan para ulama.


“Pertama digagas perlunya utusan ke tanah Hijaz untuk menyampaikan kebebasan bermazhab. Tapi untuk menyampaikan utusan ini perlu legal formal lembaga yang mengutus. Kalau tidak mewakili lembaga yang resmi, tidak dianggap,” jabarnya.


“Oleh karena itulah dibentuk Nahdlatul Ulama,” tambah Kiai Jadul.


Maka itu, besar ia berharap nantinya pameran serupa dapat berlanjut dan diselenggarakan di beberapa kota lain, dengan tujuan dapat menanamkan cita-cita peradaban pada warga NU atau Nahdliyin.


Sebagai informasi, penyelenggaraan pameran foto dan dokumen Komite Hijaz digelar selama dua hari sejak Ahad (5/2/2023) hingga Sabtu (6/2/2023) di Ballroom Hotel Shangri-la. Terdapat sedikitnya 40 gabungan foto dan manuskrip sejarah perjalanan Komite Hijaz, lengkap dengan keterangan yang disematkan di tiap-tiap foto dan dokumen.


Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Musthofa Asrori