Nasional

Ketua PBNU: Digitalisasi Kampus NU adalah Sebuah Keniscayaan

Ahad, 12 November 2023 | 15:15 WIB

Ketua PBNU: Digitalisasi Kampus NU adalah Sebuah Keniscayaan

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Pendidikan dan Hukum Prof Muhammad Mukri (Foto: NU Online/M Faizin)

Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Pendidikan dan Hukum Prof Muhammad Mukri mengatakan bahwa seiring perkembangan zaman yang sangat cepat, sektor pendidikan khususnya perguruan tinggi harus melakukan upaya percepatan di bidang digitalisasi.

 

"Digitalisasi kampus itu sekarang menjadi sebuah keniscayaan. Ini termasuk salah satu bagian dari revolusi science dan revolusi digital,” katanya, Ahad (12/11/2023).

 

Walau dengan perubahan yang sangat cepat imbas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat banyak orang terkaget-kaget, namun semua insan pendidikan khususnya perguruan tinggi NU harus siap menghadapinya.

 

Dengan digitalisasi, maka proses pengelolaan kampus akan bisa mudah dilakukan dan terintegrasi sehingga mudah dipantau dengan baik. Data-data bisa diakses oleh pihak manajemen dengan mudah sehingga aspek supervisi bisa dilakukan dengan baik.


“Yang namanya data saat ini itu menjadi semacam ‘agama’ baru. Di era teknologi saat ini, semua kebijakan dan keyakinan diambil dari data yang saat ini dikemas dengan sistem digitalisasi,” ungkapnya.

 

Digitalisasi kampus khususnya di lingkungan Nahdlatul Ulama menurutnya sangat penting karena perguruan tinggi Nahdlatul Ulama saat ini menurutnya sedang tumbuh dengan pesat. Kampus-kampus tersebut terdiri dari kampus yang memang di bawah naungan NU dan juga kampus yang didirikan oleh para tokoh-tokoh dan warga NU.

 

Mengelola perguruan tinggi juga menurut Rektor UNU Blitar Jawa Timur ini adalah terkait dengan hal-hal yang komplek. Mulai dari sumber daya manusia, infrastruktur, manajemen, dan sebagainya. Sehingga ketika dikemas secara digital, maka akan menjadi lebih efektif dan efesien.

 

Pihaknya mengingatkan bahwa perubahan-perubahan yang terjadi saat ini begitu cepat dan sulit untuk diprediksi. Dalam hitungan sepuluh tahun ke depan, tidak ada yang tahu penemuan baru apa lagi yang akan mewarnai dan menjadi kebutuhan kehidupan manusia modern.

 

“Banyak sekali kehidupan-kehidupan yang dulu memerlukan waktu lama panjang, birokrasinya panjang, sekarang enggak ada lagi,” ungkap pria yang pernah menjadi Rektor UIN raden Intan Lampung ini.

 

Terkait dengan digitasliasi di kampus NU, ia melihat perlu adanya pemantapan dan kesamaan langkah dengan melihat potensi-potensi yang dimiliki tiap daerah. Kampus-kampus NU perlu diyakinkan bahwa digitalisasi kampus harus segera diupayakan.

 

Untuk memaksimalkan potensi perguruan tinggi NU dalam bidang digitalisasi, maka pihaknya bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menggelar Simposium Transformasi Digitalisasi dan Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi Menuju 5.0. 

 

Kegiatan ini rencananya akan digelar pada 28 November 2023 dalam bentuk simposium yang akan dihadiri oleh pimpinan perguruan tinggi NU dan PTN serta PTKIN se-Indonesia.

 

“Simposium ini juga diharapkan akan menjadi media syiar kebaikan dan kebesaran NU. Jangan sampai kebaikan tertutupi. Maka kebaikan harus diviralkan. Kita tunjukkan bahwa Perguruan Tinggi NU siap menghadapi perkembangan zaman,” tegasnya.