Nasional

Unusia Bertekad Jadi Kampus Inklusif dengan Biaya Terjangkau

Rab, 15 Maret 2023 | 14:00 WIB

Unusia Bertekad Jadi Kampus Inklusif dengan Biaya Terjangkau

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Juri Ardiantoro saat menyampaikan laporan dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda IX Program Sarjana, Magister, dan Doktor Unusia di Sasana Langen Budaya TMII, Jakarta, pada Rabu (15/3/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Juri Ardiantoro mengatakan bahwa ke depan, pihaknya bertekad untuk menjadikan Unusia sebagai kampus inklusif. Di antaranya dengan biaya yang terjangkau melalui skema beasiswa dan mutu pendidikan yang dapat diandalkan.


Hal itu diungkapkan Juri saat menyampaikan laporan dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda IX Program Sarjana, Magister, dan Doktor Unusia di Sasana Langen Budaya TMII, Jakarta, pada Rabu (15/3/2023).


"Unusia bukan saja menjadi kampus yang membanggakan bagi warga NU, tetapi harus juga menjadi kampus yang inklusif, menjadi tempat anak-anak muda Indonesia mudah mengakses kesempatan menempuh pendidikan yang bermutu," katanya. 


Ia menegaskan, biaya yang terjangkau dengan mutu pendidikan yang dapat diandalkan harus benar-benar diimplementasikan. Unusia juga terus mengupayakan skema beasiswa dan berbagai bantuan biaya pendidikan untuk membantu para mahasiswa.  


"Sehingga mahasiswa dapat belajar sungguh-sungguh dan membangun ruang kreasi dan inovasi untuk menyiapkan diri sebagai sarjana yang unggul dan memiliki daya saing untuk merebut berbagai kesempatan selepas kuliah," katanya.


6 Aspek Perkembangan Unusia


Juri kemudian melaporkan enam aspek perkembangan Unusia sebagai kampus milik perkumpulan NU di Jakarta. 


1. Sarana prasarana


Infrastruktur pendidikan yang meliputi manajemen perkuliahan, layanan mahasiswa, dan segenap penunjang aktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi seluruhnya telah berbasis digital. 


Baru-baru ini, Unusia telah mengembangkan sistem manajemen penelitian dan pengabdian masyarakat digital bernama Sintenmas atau Sistem Manajemen Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Unusia. 


"Sistem ini kami kembangkan sendiri dengan melibatkan tenaga-tenaga dan sumber daya dari dalam Unusia," kata Juri.


Sejalan dengan itu, lanjutnya, pembangunan infrastruktur pendidikan untuk menunjang kenyamanan belajar dan mengajar serta memodernisasi tata Kelola kampus berjalan secara simultan.


Kemudian sejumlah fasilitas fisik, fasilitas pengembangan minat bakat mahasiswa, sarana pelatihan, dan laboratorium penunjang perkuliahan terus dioptimalisasi.


"Ini semua kami dedikasikan sebagai bagian penting untuk menciptakan iklim akademik yang dapat diandalkan untuk menjawab tantangan zaman," ucapnya.


2. Peningkatan SDM


Tahun ini, kata Juri, sejumlah Dosen Unusia telah berhasil menggondol gelar doktor dari berbagai universitas dalam dan luar negeri. Sebagian sudah kembali untuk bergabung menunaikan tugas akademik dengan mengajar, meneliti, dan mengabdi kembali di kampus.


"Kami ingin memastikan mahasiswa-mahasiswi di Unusia mendapatkan ilmu, wawasan, dan cakrawala pengetahuan yang luas. Itu semua bisa diperoleh salah satunya jika SDM dosennya berkualitas," ucapnya. 


Unusia juga menggandeng berbagai mitra untuk mengupayakan sejumlah program peningkatan keterampilan mahasiswa. Hal ini dilakukan Unusia karena sadar terhadap tantangan zaman semakin kompleks. Karenanya, mahasiswa wajib dibekali pengalaman belajar yang relevan dengan tuntutan zaman. 


Juri menyebutkan beberapa keterampilan yang dibutuhkan saat ini yakni critical thinking, financial planning, communication skill, dan collaborating. Semua keterampilan itu menjadi program unggulan Unusia yang dapat diakses mahasiswa melalui skema kampus merdeka dan sejumlah program beasiswa. 


3. Peningkatan kualitas akademik


Unusia juga terus berkomitmen untuk melaksanakan tata kelola pendidikan tinggi  sesuai standar yang berlaku dan ditetapkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbudristek Dikti).


"Kami berkomitmen penuh agar proses layanan akademik berjalan sesuai dengan prinsip yang selama ini kita anut (yaitu) SADA (sentralisasi adminsitrasi dan desentralisasi akademik)," ucap Juri.


SADA berfungsi agar segenap aspek administratif terpusat dan dikelola secara akuntabel dan terpusat. Sementara wacana keilmuan dan kebebasan akademik didesain agar terus berkembang secara otonom pada masing-masing bidang keilmuan yang dikembangkan program studi. 


4. Riset dan pengabdian masyarakat


Juri mengatakan, Unusia telah menjalankan sejumlah riset unggulan, antara lain riset terkait jalur rempah dan jaringan ulama Ahlussunnah wal Jamaah yang digawangi oleh Fakultas Islam Nusantara.


Selain itu, ada riset kolaborasi dengan sejumlah pihak negeri maupun swasta untuk mengembangkan teknologi tepat guna yang dikembangkan oleh Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer. 


Riset khazanah pendidikan pesantren dan jaringan keilmuan pendidikan Islam yang digarap oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 


Lalu ada sejumlah riset lain di bidang hukum yang dimotori Fakultas Hukum serta ekonomi kreatif, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.


Di bidang pengabdian masyarakat, Unusia membuat konsentrasi tema 'KKN Membangun Desa'. Melalui itu, Unusia terus berupaya untuk melakukan upaya peningkatan kualitas kehidupan masyarakat yang dimulai dari desa.


"Tema besar KKN Membangun Desa kita pertajam menjadi topik-topik spesifik antara lain Desa IT, Desa Wisata, dan Desa Ekonomi Kreatif. Hingga saat ini program pengabdian masyarakat kita telah menjangkau 64 Desa di 50 kecamatan pada 24 kabupaten/kota di 11 provinsi," katanya. 


5. Peningkatan daya saing dan prestasi 


Sejumlah penghargaan berhasil diraih oleh Sivitas akademika Unusia. Pada 2022, sejumlah dosen Unusia masuk dalam daftar World Scientics yang dikeluarkan oleh AD Scientific Index. 


Sebagian dosen Unusia juga berhasil menembus program bergengsi seperti Visiting Resecher, Post Doctoral Program, serta program-program akademik lain di dalam maupun di luar negeri. 


Prestasi mahasiswa pun terus meningkat, baik dari sisi akademik maupun non akademik. Unusia membangun iklim kompetitif yang sehat untuk menumbuhkan daya saing mahasiswa. 


"Sejumlah mahasiswa berhasil memperoleh penghargaan, menjuarai perlombaan, dan juga bersaing untuk mendapatkan kesempatan magang, studi independen, dan program pengembangan diri lainnya di instansi-instansi bergengsi nasional dan Internasioal," tutur Juri.


6. Kerja sama dengan berbagai pihak


Sebagai rektor, Juri sadar bahwa tumbuh kembang perguruan tinggi, harus ditopong oleh semangat kolaborasi yang baik. Unusia selama ini telah menjalin kerja sama dengan instansi pemerintahan, pihak swasta, perguruan tinggi mitra, dan juga dunia industri.


Berbagai kerja sama itu guna memantapkan langkah untuk membekali seluruh sivitas akademika, terutama mahasiswa, untuk menjadi generasi yang siap untuk menjadi solusi dan siap menjadi bagian dari sejarah bangsa, serta mengharumkan Islam Ahlussunnah wal Jamaah.


"Itulah beberapa hal yang menjadi konsen kami semua," pungkas Juri.


Pada kesempatan ini, Unusia mengukuhkan 313 wisudawan dan wisudawati. Di antaranya 302 sarjana, 10 magister, dan seorang doktor.


Menteri Investasi RI/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia hadir memberikan orasi ilmiah. Hadir pula Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata DKI Jakarta Marullah Matali.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Syakir NF