Nasional

Ketua PP Ansor Sumantri Adakan Lomba Menulis Surat untuk Indonesia

Sel, 10 Agustus 2021 | 07:30 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sumantri Suwarno bersama istri mengadakan lomba menulis ‘Surat untuk Indonesia’ dengan menyiapkan total hadiah sebesar Rp33 juta. Lomba ini dibuka mulai 8 Agustus dan ditutup pada 30 September 2021. Sementara pengumuman pemenang akan disampaikan pada 28 Oktober 2021 melalui akun twitter pribadinya, @mantriss. 

 

Ia menetapkan syarat dan ketentuan lomba menulis ‘Surat untuk Indonesia’ itu. Pertama, lomba terbuka untuk umum dengan usia maksimal 19 tahun. Kedua, tulisan disampaikan dengan jenis huruf Arial dalam format kertas A4, spasi 1, dan maksimal dua halaman. Ketiga, tulisan dikirim ke email [email protected] dalam format PDF.

 

Juara 1 akan memperoleh hadiah senilai Rp7,5 juta, juara 2 bakal mendapatkan Rp5 juta, dan juara 3 berhak menerima Rp3 juta. Tak hanya itu, Sumantri menyiapkan pula hadiah untuk 10 pemenang dari masing-masing juara harapan 1, 2, dan 3. 

 

Bagi 10 pemenang juara harapan 1 akan mendapatkan hadiah masing-masing senilai Rp1 juta, 10 pemenang juara harapan 2 memperoleh Rp500 ribu setiap orang, dan 10 pemenang juara harapan 3 berhak menerima hadiah senilai Rp250 ribu. 

 

"Aku mau melihat bagaimana pandangan anak-anak muda terhadap situasi hari ini, Indonesia secara keseluruhan. Kalau kita meminta mereka menuliskan opini kan terlalu berat buat beberapa orang. Jadi, konsepnya menulis surat saja sehingga lebih ringan, rileks," kata Mantris, sapaan akrabnya, saat dihubungi NU Online, Selasa (10/8/2021) siang. 

 

Hal lain yang melatari diadakan lomba menulis ‘Surat untuk Indonesia’ itu karena Mantris menginginkan ada sebuah media menulis untuk anak-anak dan remaja. Selanjutnya, ia juga ingin melihat bagaimana situasi bangsa hari-hari ini dari sudut pandang anak-anak muda. 

 

Mantris menyebutkan, per hari ini sudah ada hampir 100 tulisan yang telah diterima. Rencananya, ia akan membukukan beberapa karya tulisan terbaik. Minimal dibukukan dalam bentuk e-book. Bahkan, ia merencanakan agar ajang menulis ini diadakan setiap tahunnya. 

 

"Saya akan lihat dulu, paling minimal akan saya bukukan dalam bentuk e-book, nanti saya akan bayar editor terus kita bagikan gratis. Tapi kalau memang cukup bagus, bisa juga beberapa akan saya cetak untuk menghargai para pemenang," tuturnya. 

 

"Sejujurnya nggak ada rencana yang sistematis. Baru belakangan kepikiran, kalau punya rezeki nanti mungkin tiap tahun akan kita adakan. Jadi saya ingin berbagi dari sebagian rezeki kita berdua, saya dan istri," tambah Mantris.

 

Dari lomba menulis yang diadakan ini, ia yakin bakal terlihat beragam warna pandangan, harapan, dan keluhan dari anak-anak muda soal situasi bangsa hari-hari ini. Ia pun sengaja membatasi usia peserta sampai 19 tahun.

 

"Karena saya menganggap kalau sudah 20 tahun itu pikirannya sudah mulai kompleks karena beban hidupnya, karena banyak pemikiran yang masuk di kepalanya, maupun karena keterdesakan lain-lain. Kalau umur 20 psikologisnya sudah beda. Jadi aku ingin melihat lebih genuine apa sih harapan anak-anak muda ini tentang Indonesia," ujar Mantris.

 

Sosok aktivis yang sangat aktif di media sosial ini memiliki niat untuk membantu mengamplifikasi atau menyebarluasan gagasan dari anak-anak mereka. Sebab ia melihat, terdapat banyak orang yang sedang mengalami kesulitan di tengah situasi krisis seperti sekarang ini. 

 

"Kemarin ada anak perempuan di Tasikmalaya biasanya dia untuk sekolah itu biaya hidupnya sambil jualan handphone, tapi sekarang kan sepi. Ini kan realita-realita yang kita mungkin nggak bisa capture kalau bukan dari ajang-ajang seperti ini," pungkas Mantris.

 

Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan