Nasional

Ketum IPPNU Paparkan Literasi Digital di Kemenkominfo

Sel, 23 April 2019 | 04:30 WIB

Ketum IPPNU Paparkan Literasi Digital di Kemenkominfo

Ketua Umum Pimpinan Pusat IPPNU. Nurul Hidayatul Ummah.

Jakarta, NU Online
Beberapa tahun terakhir, peredaran konten yang mengandung berita bohong alias hoaks meningkat signifikan, apalagi setelah perhelatan pesta demokrasi kemarin. Peredaran konten negatif tersebut menjadi ancaman terhadap persatuan bangsa.

Literasi digital bagi masyarakat Indonesia perlu digalakkan, khususnya bagi para pelajar  untuk membentuk budaya literasi digital, Generasi muda harus dapat mengembangkan kemampuan diri dalam menghadapi era global, tetapi jangan sampai terbawa arus budaya global yang tidak sesuai dengan budaya sendiri.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Nurul Hidayatul Ummah pada Rapat Pleno Siberkreasi yang diadakan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi  Kemenkominfo, Senin, (22/4).

Pada kesempatan tersebut selain mempersentasikan program IPPNU yang berfokus pada literasi digital, Nurul juga diberi kesempatan khusus untuk menyampaikan hasil tesisnya tentang peran siberkreasi melawan hoaks yang mendapat predikat terbaik di University of Leicester, United Kingdom, Januari 2019 lalu.

"Penelitian yang telah saya lakukan adalah tentang pemanfaatan kompetensi literasi digital untuk memerangi penyebaran berita hoaks oleh Gerakan Nasional Siberkresi Indonesia,” kata Nurul.

Ia mengatakan bahwa penelitiannya tentu dengan wawancara online yang mendalam dan analisis konten juga digunakan untuk mengkampanyekan kompetensi literasi digital kepada masyarakat. “Serta konten instagram untuk mengedukasi masyarakat dalam memerangi berita bohong,” ujarnya.

Pada agenda yang membahas sejumlah kelembagaan siberkreasi tersebut, Nurul berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu proses penelitian tesisnya yang berjudul Digital Literacy: The Combating of Hoax News in Indonesia. (Anty Husnawati/Ibnu Nawawi)