Nasional

Ketum PBNU: Ramadhan Kesempatan Umat Islam Tempa Kapasitas Rohani

Jum, 1 April 2022 | 21:00 WIB

Ketum PBNU: Ramadhan Kesempatan Umat Islam Tempa Kapasitas Rohani

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf usai pengumuman awal Ramadhan 1443 H di Gedung PBNU Jakarta, Jumat (1/4/2022). Foto: NU Online/Suwitno

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyampaikan ucapan selamat menjalankan ibadah puasa kepada seluruh warga NU khususnya, dan umat Islam pada umumnya. 


“Ramadhan itu kesempatan yang luar biasa bagi umat Islam untuk menempa kapasitas rohaninya,” kata Gus Yahya, sesaat setelah mengabarkan awal Ramadhan 1443 H yang jatuh pada Ahad 3 April 2022, di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, Jumat (1/4/2022). 


Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa umat Islam pada setiap Ramadhan telah membangun tradisi-tradisi yang saat ini menjadi budaya di berbagai tempat. Hal itulah yang menyebabkan suasana Ramadhan di dunia Islam telah menjadi sebuah momentum yang sangat kaya. 


“Mari kita semua mensyukuri kekayaan budaya yang luar biasa ini dengan tetap mengingat tujuan asal dari disyariatkannya puasa Ramadhan, yaitu untuk menempa ketakwaan kita kepada Allah,” ucap Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu. 


Gus Yahya berpesan agar umat Islam dapat menjalankan seluruh ibadah atau perbuatan selama Ramadhan hendaknya dimaksudkan untuk mendapatkan berkah dari bulan suci ini dengan tujuan mendapat gelar takwa.


“Apa pun yang kita lakukan, baik puasanya itu sendiri maupun berbagai macam fadhailul a’mal yang kita lakukan selama Ramadhan, ini semua dimaksudkan untuk mengambil berkah sebesar-besarnya dari bulan suci ini dan sungguh-sungguh menempa ketakwaan kita kepada Allah,” tandasnya. 


Putra KH Cholil Bisri Rembang ini berharap bahwa sepanjang Ramadhan 1443 H umat Islam dianugerahi kekuatan oleh Allah swt dalam menjalankan ibadah selama sebulan penuh. 


“Semoga kita semua dikaruniai kekuatan di dalam menjalankan ibadah dan memperoleh apa yang menjadi tujuan disyariatkannya puasa pada bulan Ramadhan ini yaitu bertakwa kepada Allah dengan sebaik-baiknya,” harap Gus Yahya.


Sebelumnya, PBNU dan Pemerintah Indonesia melalui Kemenag telah menetapkan bahwa awal Ramadhan jatuh pada 3 April 2022. Hal itu berdasarkan pengamatan Tim Rukyatul Hilal PBNU di 50 titik lokasi se-Indonesia yang tidak berhasil melihat hilal, sehingga Sya’ban 1443 H disempurnakan menjadi 30 hari. 


Sementara, Kemenag menetapkan awal Ramadhan jatuh pada 3 April 2022 itu didasarkan atas hasil Rukyatul Hilal pada 101 titik di 34 provinsi. Perukyat di seluruh Indonesia melaporkan tidak dapat melihat hilal. 


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Musthofa Asrori