Nasional HARLAH KE-76 MUSLIMAT NU

Ketum PP Muslimat NU: Tranformasi Digital Jadi Kebutuhan Dunia

Sel, 29 Maret 2022 | 23:00 WIB

Ketum PP Muslimat NU: Tranformasi Digital Jadi Kebutuhan Dunia

Ketua Umum PP Muslimat NU, Hj Khofifah Indar Parawansa. (Foto: Dok. NU Online)

Jakarta, NU Online 
Muslimat Nahdlatul Ulama mengadakan tasyakuran dalam rangka memperingati hari lahirnya yang ke-76, Selasa (29/3/2022). Kegiatan yang digelar secara daring melalui akun YouTube Muslimat NU Official ini mengusung tema Khidmah Muslimat NU untuk Indonesia Berdaulat dan Sejahtera.


Ketua Umum PP Muslimat NU, Hj Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa tranformasi digital adalah sebuah kebutuhan dunia. Setidaknya, masyarakat secara tidak langsung dipaksa untuk menerapkan tranformasi digital saat pandemi Covid-19 ini.


“Maka berbasis dari pengalaman dua tahun pandemi Covid-19 kemarin, kita bisa melakukan berbagai percepatan digitalisasi sistem termasuk di dalamnya sekarang kita ingin masuk pada digital syariah,” kata Ketua PBNU itu.


Ia menjelaskan, sudah saatnya Muslimat NU menerapkan transformasi digital. Bahkan, untuk berbagai transaksi ekonomi. Mulai dari pembayaran jasa, sekolah, maupun jual beli. Transaksi ini tanpa harus melalui tatap muka serta menggunakan uang elektronik.


“Jadi proses-proses dimulai dari pembayaran SPP anak-anak, BPKB, listrik, air, dan hal-hal sederhana yang menjadi pengeluaran rutin. Itulah yang kita ingin melakukan berbasis digital di lingkungan Muslimat NU,” jelas Gubernur Jawa Timur itu.


Nahdlatut Tujjar Digital Syariah
Muslimat NU, lanjut dia, bakal menerapkan program Nahdlatut Tujjar Digital Syariah. Hal ini disampaikan Khofifah saat menghadiri harlah Muslimat NU ke-76 di Masjid Agung Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (28/3/2022) kemarin.


“Saya rasa ini program yang memang sudah harus dilakukan oleh semua elemen strategis masyarakat di seluruh dunia. Bahwa, proses digitalisasi di berbagai sektor termasuk di dalamnya adalah sektor ekonomi,” tuturnya.


Ia menambahkan, program tersebut tidak hanya dilakukan oleh Muslimat NU sendirian. Pihaknya akan mengajak Ansor, Fatayat, serta badan otonom NU lainnya. Hal ini sudah terakselerasi dari seluruh elemen-elemen banom dan lembaga di lingkungan NU.


“Digital ekonomi ini akan masuk pada digital finance misalnya. Inilah yang diinisiasi Muslimat NU pada harlah ke-76 ini. Saya rasa tren hari ini dan yang akan datang adalah tren digital,” tandasnya.


Berkah pandemi
Ketua PP Muslimat NU Prof Hj Sri Mulyati dalam sambutannya mengatakan bahwa di zaman peradaban manusia yang sudah mencapai 4.0, bahkan 5.0, teknologi informasi mempermudah kegiatan Muslimat NU. Utamanya saat pandemi Covid-19. Pandemi secara tak langsung menjadi berkah tersendiri.


“Adanya pandemi Covid-19 di satu sisi kita cukup kesulitan. Tapi, di sisi lain kita memperoleh kemudahan dengan adanya teknologi informasi. Dari catatan Tim IT sudah 200 lebih sejak pandemi kegiatan webinar, training skala nasional, maupun internasional dengan gegap gempita semua dapat mengikuti,” ujarnya.


Guru Besar Ilmu Tasawuf Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengungkapkan, pada Harlah ke-76 ini diharapkan Muslimat NU mampu menguasai teknologi informasi sebagaimana dicita-citakan Ketum PP Muslimat NU, Hj Khofifah Indar Parawansa.


“Beberapa waktu lalu, Bu Khofifah menginginkan Muslimat NU bisa mengejar ketertinggalan informasi. Semoga kita bisa melaksanakan sebagian dari yang dicita-citakan oleh Ketua Umum ini,” harapnya.


Kontributor: Suci Amaliyah 
Editor: Musthofa Asrori