Nasional

KH Zulfa Promosikan Daerah Basis Intelektual Pesantren di Indonesia dalam Biografi Syekh Nawawi Al-Bantani

Sel, 8 Februari 2022 | 04:15 WIB

KH Zulfa Promosikan Daerah Basis Intelektual Pesantren di Indonesia dalam Biografi Syekh Nawawi Al-Bantani

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa (Foto: facebook.com/khzulfamustofa)

Jakarta, NU Online

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa memperkenalkan daerah-daerah di Indonesia dalam karyanya Tuhfatul Qashi wad Dani fi Tarjamatis Syekh M Nawawi bin Umar Al-Bantani. Kiai Zulfa menyebut daerah-daerah tersebut berkaitan dengan jaringan ulama seputar karier intelektual Syekh M Nawawi Al-Bantani.


"Saya ingin menjelaskan daerah-daerah di Indonesia dengan nazham di sini (Tuhfatul Qashi wad Dani)," kata Kiai Zulfa dalam acara 'Pekan Memorial Syekh Nawawi Banten' di The Sultan Hotel dan Residence, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (7/2/2022).


Kiai Zulfa dalam karyanya yang berbahasa Arab ini menyebut banyak daerah di Indonesia. Sebagiannya adalah daerah guru-guru Syekh M Nawawi Al-Bantani. Sebagian lagi adalah daerah asal murid Syekh M Nawawi Al-Bantani yang membentang dari Palembang di bagian barat sampai Nusa Tenggara Barat di bagian timur, termasuk jaringan persahabatan Syekh M Nawawi Al-Bantani.


"Saya sebelum muktamar 2021 kemarin sempat ke Turki dan Pakistan. Kitab ini saya bawa. Mufti di Pakistan tertarik dengan nama-nama daerah di Indonesia yang disebut pada kitab ini. Ia memohon izin untuk menerjemahkan kitab ini ke dalam bahasa Inggris," kata Kiai Zulfa.


Kiai Zulfa mengakui bahwa karyanya ini masih mengandung banyak kekurangan karena prematur. Ia menyelesaikan karyanya ini selama kurang lebih tiga bulan semasa pandemi.


"Saya menulis terlalu cepat, hanya tiga bulan. Sebenarnya ini kitab belum selesai sehingga karya ini mengandung kekurangan," katanya di hadapan sedikitnya 100 hadirin.

 

Ia menambahkan, biografi Syekh Nawawi Al-Bantani memang sudah banyak ditulis. Tapi tulisan dalam Bahasa Arab itu jarang. Biografi ini ditulis dalam bentuk nazham agar mudah dihafal. "Sumber saya adalah saya dapat dari beberapa syekh-syekh di NU," kata Kiai Zulfa.


Hadir sebagai narasumber dalam peluncuran biografi ini A'wan PBNU Nyai Hj Badriyah Fayumi, Habib Ahmad bin Novel bin Jindan, dan peneliti kajian Nusantara Ahmad Baso. Forum ini dimoderatori oleh Katib Syuriyah PBNU KH Abdul Moqsith Ghazali dan ditutup dengan doa oleh Katib Aam PBNU KH Said Asrori.


Kegiatan yang bertajuk Kebangkitan Turats Nusantara dari Indonesia untuk Peradaban Dunia didukung oleh komunitas khazanah ulama Nusantara, Nahdatut Turats, dan sejumlah kalangan lainnya. Selain peluncuran biografi, kegiatan ini juga berisi pameran kitab karya ulama Indonesia, pertemuan pegiat karya ulama Nusantara, dan peresmian nama jalan Syekh Nawawi Banten untuk Kampung Kebantenan; Cilincing; Jakarta Utara. 


Pewarta: Alhafiz Kurniawan
Editor: Kendi Setiawan