Nasional

Khidmah Banser dan CBP IPNU Sumenep Jaga Ruang Isolasi Pasien Corona

Jum, 26 Juni 2020 | 04:30 WIB

Khidmah Banser dan CBP IPNU Sumenep Jaga Ruang Isolasi Pasien Corona

Anggota CBP IPNU Sumenep menjaga ruang isolasi pasien Corona hingga dini hari. (Foto: NU Online/Firdausi)

Sumenep, NU Online 

Ada sejumlah kabar cukup membuat ramai di dunia maya dan nyata terkait penanganan Covid-19. Ada pasien yang sudah dinyatakan positif, ternyata kabur dari ruang isolasi. Demikian  juga maraknya penjemputan paksa pasien virus Corona oleh keluarga. 

 

Sebagai upaya antisipasi, beragam pendekatan harus dilakukan. Seperti yang dilakukan Rumah Sakit Daerah Umum (RSUD) Moh Anwar Sumenep, Jawa Timur. Mereka melayangkan surat permohonan kepada Satuan Tugas (SATGAS) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep untuk menyikapi hal tersebut.

 

Ustadz Ahmad Saheri selaku Ketua Satgas PCNU Sumenep melimpahkan surat tersebut kepada Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) setempat agar disikapi secara serius.

 

"Saya sengaja melimpahkan surat ini kepada pengurus LKNU, karena terkait bidang mereka di bidang kesehatan", ujar Ustadz Ahmad Saheri, Jumat (26/6). 

 

Dirinya menginstruksikan untuk memberikan solusi perihal kejadian yang sudah viral di setiap daerah dan mengharap agar tidak terjadi di Kabupaten Sumenep khususnya. Karena itu yang dilakukan adalah menerjunkan Barisan Ansor Serbaguna atau Banser dan CBP, yakni Corps Brigade Pembangunan. 

 

“Tetapi langkah lain yang kami perbuat adalah menyerahkan bantuan pribiotik untuk pasien karantina dan para perawat yang on time merawat pasien Covid-19," kata pria yang juga Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Sumenep tersebut. 

 

Ustadz Taufiq Rahman selaku Ketua PC LKNU Sumenep merespons positif terhadap surat tersebut. Bahwa perihal petugas ruang isolasi, sudah berkoordinasi dengan Komandan Satkoryon Banser dan DKC CBP IPNU Sumenep.

 

Tim dari Banser dan CBP melakukan upaya pendekatan kepada keluarga pasien agar mematuhi yang menjadi ketentuan kesehatan dan pemerintah. Karena berhadapan dengan aneka watak, maka yang dilakukan adalah dengan persuasif.

 

“Anggota Banser dan CBP yang bertugas menjaga ruang isolasi tak lain ingin mencegah keluarga pasien yang memaksa masuk ke dalam ruang isolasi tanpa memikirkan risikonya,” jelasnya. 

 

A Naufan Hammam selaku Komandan Satkoryon Banser Sumenep menjelaskan bahwa penjagaan dilakukan dengan tiga shift hingga nonstop selama 24 jam.

 

"Sebenarnya kami berjaga di sini sejak 17 Juni, di mana penjagaannya dibagi menjadi 3 shift,” ungkapnya. Shift pertama dijaga Banser sejak pukul 07.00 hingga 13.00. Sedangkan kedua dijaga mulai pukul 14.00 sampai 21.00; dan shift ketiga dijaga oleh CBP mulai 9 malam sampai 7 pagi,” urainya. 

 

Sedangkan Komandan DKC CBP IPNU Sumenep, Rofiqi menjelaskan bahwa keamanan anggotanya difasilitasi pihak RSUD. Bahwa sebelum menjaga ruang isolasi, mereka diinstruksikan mengurangi begadang serta menganjurkan istirahat secara teratur.

 

“Juga memperbanyak mengonsumsi makanan yang kaya dengan vitamin dan nutrisi," tegasnya.

 

Rofiqi yang saat dijumpai tengah menjaga ruang isolasi mengutarakan bahwa dirinya menjalankan amanah untuk memantau kawasan RSUD Moh Anwar Sumenep agar benar-benar steril.

 

Selama anggota Banser dan CBP bertugas di depan ruang isolasi rumah sakit setempat, dibekali dengan masker dan hand sanitizer. Demikian juga saat dibutuhkan tenaga medis, mereka menggunakan alat pelindung diri.

 

Kontributor: Firdausi
Editor: Ibnu Nawawi